Nasional
Fakta Mengejutkan Remaja Penghina Jokowi, Ke Sekolah Naik Fortuner hingga Tinggal di Kawasan Elit
Sebuah video yang berisi ujaran kebencian kepada Presiden Joko Widodo oleh sejumlah remaja sempat viral beberapa di media sosial.
SURYAMALANG.com - Sebuah video yang berisi ujaran kebencian kepada Presiden Joko Widodo sempat viral beberapa di media sosial.
Hal ini sempat menjadi perbincangan hangat para netizen.
Dilansir dari Grid.Id, Sebuah video singkat berisi ancaman kepada Presiden Joko Widodo ramai di dunia maya.
Video itu menampilkan seorang pria bertelanjang dada membawa foto Presiden Jokowi.
Sambil menunjuk-nunjuk foto tersebut, sang pria mengancam akan membakar rumah Presiden Jokowi.
Tak hanya itu, parahnya, ia juga akan menembak dan memasung orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Dilansir dari Tribunnews.com melalui KompasTV, Akibat ulahnya tersebut remaja ini akhirnya ditangkap oleh personel Polda Metro Jaya.
Remaja berinisial RJT alias S ini ditangkap di rumahnya di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (23/5) sore.
Sempat membuat publik geram, berikut fakta mengejutkan dari sosok remaja penghina Presiden Jokowi ini.
Sang Pelaku telah menyesal
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, saat dimintai keterangan oleh polisi, remaja tersebut mengaku tak benar-benar berniat menghina Presiden.
"Jadi yang bersangkutan hanya bercanda ya. Jadi intinya dia hanya lucu-lucuan dengan teman-temannya untuk berlomba itu. Artinya bahwa dia ingin mengetes apakah polisi mampu menangkap," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/5/2018).
Berdasarkan penuturan Argo, S telah menyesali perbuatannya dan tak menyangka perbuatannya tersebut benar-benar membuatnya terjerat masalah hukum.
"Kemudian, yang bersangkutan juga menyesali perbuatannya dan dia tidak bermaksud untuk menghujat Bapak Presiden dan dia juga tidak membenci Presiden," lanjut Argo.
Direkam 3 bulan lalu
Rupanya, video yang menjadi viral kini itu direkam 3 bulan yang lalu.
Polisi juga memeriksa lima orang teman S.
"Kami yang akan datang ke sekolahnya. Tentu kami tidak dapat sebutkan di mana sekolahnya," ujar Argo.
Argo mengatakan, hal ini dilakukan mengingat usia pelaku yang masih di bawah umur. Kepada polisi, S mengaku membuat video tersebut sekitar tiga bulan lalu di sekolahnya.
Menurut Argo, hingga saat ini pihaknya belum dapat menentukan sanksi apa yang akan dikenakan kepada S.
"Sekarang masih penyelidikan. Kami juga belum melakukan penahanan," sebut dia.
Orangtua meminta maaf
Setelah beredar video S, baru-baru ini beredar video orangtua S yang melakukan permohonan maaf.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jerry Siagian membenarkan adanya video tersebut.
"Video tersebut benar adanya dan itu bukan dari polisi, kami juga menerima (video permintaan maaf) dari keluarga," ujar Jerry saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/5/2018).
Dalam video berdurasi 55 detik itu, terlihat seorang pria yang mengaku sebagai orangtua S mengakui kesalahan anaknya.
"Saya sebagai orangtua mengakui kenakalan anak kami yang baru berusia 16 tahun. Tidak ada niatan menghina Bapak Presiden Jokowi. Kenakalan anak kami ini semata-mata untuk menguji kemampuan pihak kepolisian," ujar pria tersebut dalam video seperti dikutip Kompas.com.
"Pada kesempatan ini, saya orangtua mohon maaf kepada Bapak Presiden Jokowi dan seluruh masyarakat Indonesia," tambahnya.
Setelah itu, S yang duduk di sampingnya ikut meminta maaf.
"Saya minta maaf kenakalan saya yang saya anggap bercanda dan mohon ampun kepada Pak Jokowi," ujar S dalam video tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya tidak pernah meminta pihak keluarga membuat video tersebut.
"Soal video itu terserah keluarga. Tidak ada permintaan dari kami," kata Argo.
Menurut Argo, hingga saat ini polisi masih menyelidiki kasus ini.
Polisi belum melakukan penahanan terhadap S.
"Kami masih selidiki, kami akan periksa sejumlah saksi dan akan menghadirkan KPAI," ujarnya.
Tinggal di kawasan elite
S (16) dan orangtuanya tinggal di kawasan elite di Perumahan Puri Kencana, Kembangan, Jakarta Barat.
Rumahnya di Jalan Kencana Utama Blok K2 Nomor 2, berlantai dua dengan dekorasi modern ini didominiasi warna putih.
Halaman depan rumah itu terkesan sejuk dengan rimbunan pohon di sekelilingnya.
Di lantai dua, terdapat balkon yang dipagar tembok serta di atasnya dilengkapi dengan terali besi dengan ukiran kekinian. Teras balkon itu persis di atas pintu utama.
Di lantai bawah pun terdapat halaman luas yang ditanami rumput.
Sebelahnya, garasi mobil yang saat itu terdapat mobil Toyota Fortuner warna Hitam terparkir.
Halaman parkir berlantai batu alam itu dijaga pagar besi kokoh yang lumayan tinggi.
Bagian rumah pun dikelilingi tembok setingi satu meter lebih. Persis di depan gerbang sebelah kanan, terpasang papan nama warna putih yang menunjukkan pemilik rumah itu membuka praktek dokter.
Naik fortuner ke sekolah
Fakta ini disebutkan oleh salah seorang petugas keamanan perumahan mewah yang bernama Yayan Roma
Menurutnya, sosok S dikenal sebagai remaja yang baik terhadap para petugas keamanan.
Sebab, setiap S berangkat atau pun pulang sekolah dengan mengendarai mobil Fortuner berwarna hitam, tak jarang remaja itu menyapa para petugas keamanan.
"Dia baik ko, tidak sombong. Kalau lewat pas mau berangkat atau pulang sekolah dia pasti buka kaca terus nyapa kita," kata Yayan .
Profesi kedua orangtuanya
Menurut Yayan Roma, seorang petugas keamanan di Perumahan Puri Kencana, kedua orang tua S tergolong super sibuk.
Sehari-hari, ayah S bekerja sebagai dokter kecantikan.
Sedangkan ibunya bekerja sebagai pemilik salah satu perusahaan besar.
"Bapaknya itu pak Heri yang bekerja sebagai dokter kecantikan. Buka praktek di rumahnya. Ibunya saya tidak tahu namanya siapa tapi setahu saya kerjanya itu dia punya perusahaan," ujar Yayan.
Yayan mengaku kurang mengetahui perusahan milik ibu S bergerak di bidang apa.
Kata Yayan, orangtua S jarang kelihatan karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
Namun demikian, di mata Yayan, kedua orang tua S merupakan sosok yang baik dan ramah.
Tak jarang mereka menegur Yayan saat keluar dari perumahan dengan mengendari mobil mewahnya.
"Mereka baik kok, kalau lewat suka nyapa, nanya kabar. Tapi karena memang mereka sibuk jadi tidak sempat ngobrol banyak," kata Yayan.
Sifat baik dari S bukan tanpa alasan.
Sebab, remaja enam belas tahun yang tinggal di kompleks perumahan mewah itu kerap memberikan para petugas keamanan sedikit rezeki.
"Anaknya baik ko kalau sama kita. Sesekali suka ngasih uang rokok," ujarnya.
Petugas keamanan lainnya yang bernama Dedi mengatakan, tak hanya sifat yang baik, sosok S juga diketahui kerap membawa beberapa rekannya untuk bermain di kediaman mewahnya itu.
Di rumah mewah yang diperkirakan memiliki luas lebih dari 1.000 meter persegi itu, beberapa rekannya kerap menghabiskan waktu untuk bermain usai pulang sekolah dan hari libur.
"Iya lumayan sering, kalau seminggu bisa tiga sampai empat kali temannya datang. Datang sore pulang malam. Kita tidak tahu mereka ngapain saja," ucap Dedi.
--
Jangan lupa follow akun instagram Suryamalang.com, ojok lali yo rek!
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/remaja-hina-presiden-joko-widodo_20180524_094816.jpg)