Kisah 300 Sumur Yang dibangun Oleh Pasukan Jin Nabi Sulaiman, Ada Rahasia Ajaib
Ratusan sumur di tanah padat berbatu di Desa Laynah ini digali oleh tentara jin atas perintah Nabi Sulaiman as
Karena itu, jika berkesempatan ke Arab Saudi berkunjunglah ke Laynah, sebuah kota kecil di utara Arab Saudi.

Tak banyak yang tahu, ada peninggalan bersejarah yang menakjubkan di daerah ini.
Dalam situs Wikipedia, disebutkan, Nabi Sulaiman as merupakan seorang raja Israel, dan anak Raja Daud.
Namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam Al-Quran.
Sejak kecil ia telah menunjukkan kecerdasan dan ketajaman pikirannya.
Baca: Kisah Rasulullah di Malam Lailatul Qadar, Jibril dan Para Malaikat Turun Dari Langit
Baca: Incipi Takjil, Ini Cerita Pangeran Harry Yang Hadiri Buka Bersama Umat Islam di Inggris
Baca: Membentuk Model Keluarga Islami Dari Kisah Para Nabi Hingga Raja Firaun
Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 970 SM
Dalam catatan sejarah, Nabi Sulaiman berusaha menaklukkan Yaman.
Nah, dalam perjalanan dari Israel, ia berhenti di Laynah.
Di sinilah, berawal legenda tentang tentara jin Nabi Sulaiman, yang menggali sumur-sumur untuk pasokan air tentara Raja Sulaiman.

Laynah berlokasi 100 kilometer dari perbatasan Saudi di utara.
Daerah ini menjadi satu kota penting bagi sejarah budaya Arab Saudi.
Ahli sejarah dan peneliti Arab Saudi, Hamad al-Jasser, Laynah sudah ada sejak era Nabi Sulaiman as.
Raja Sulaiman, saat itu berhenti di Laynah dalam perjalanannya dari Yerusalem untuk menaklukkan Yaman.
Al-Jasser mengatakan, hanya ada 20 dari 300 sumur yang tersisa saat ini.
Baca: Persela Lamongan vs PS Tira, Dua Gol Loris Jadikan Persela Ungguli PS Tira
Baca: Reaksi IAIN Tulungagung Setelah Irma Novianingsih Terusir dari Suriah karena Gabung ISIS
Baca: Waspada! Ada Empat Risiko Kesehatan Jika Tidur Lagi Usai Santap Sahur
Menurutnya, hampir mustahil sumur ini dibangun oleh manusia.
Pasalnya, tidak mungkin di zaman kuno, manusia bisa melubangi batu pegunungan yang keras, apalagi dengan kedalaman yang sangat ekstrem.
Ia mengatakan, bahkan, bila dilakukan di era kini pun, rasanya akan sangat sulit. (*)