Nasional
Siang Tugas di Polda Yogyakarta, Pria Lulusan Magister Manajemen Ini Jualan Cilok pada Malam Hari
Setiap sore sampai malam, pria ini jualan cilok di pinggir jalan. Tapi tak ada pembeli yang tahu latar belakang penjual cilok ini.
SURYAMALANG.COM, SLEMAN – Pria berkacamata berdiri di belakang gerobak bertulis ‘Cilok 86’ di Jalan Raya Tajem Km 2, Maguwoharjo, Depok, Sleman.
Setiap ada pembeli, pria ini menyambut dengan senyum.
Penjual cilok ini bernama Toni Purwanto.
Tak ada yang menyangka jika pria berusia 37 tahun ini merupakan polisi berpangkat Brigadir Kepala (Bripka).
Polisi yang tinggal di Sambisari Rt 3/RW 2 No 29, Purwomartani, Kalasan, Sleman ini bertugas di Polda Yogyakarta.
“Saya jualan cilok sejak Maret 2017,” ujar Toni Purwanto, Senin (9/7/2018).
Setiap hari setelah selesai tugas, Toni pulang ke rumah.
Setelah itu dia membawa dagangannya berupa cilok, bakso, dan tahu bakso dengan motor ke tempatnya jualan.
“Saya jualan setelah pulang dari bertugas.”
“Saya pulang ke rumah dulu, dan baru jualan mulai pukul 16.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB,” tuturnya.
Awalnya Toni memproduksi cilok sendiri.
Seiring berjalannya waktu, Toni memiliki orang yang khusus membuat cilok.
“Sekarang ada orang yang saya minta untuk membuat cilok ini. Namun, bahannya tetap dari saya,” urainya.
Semua bahan yang digunakan untuk membuat cilok 86 adalah alami.
Toni tidak sedikitpun menggunakan bahan pengawet dalam pembuatan cilok.
Menurutnya, nama cilok 86 bukan tanpa alasan.
Angka 86 termasuk dalam kepolisian.
“Saya sengaja namakan cilok 86. Saya kan polisi.”
“Itu (86) termasuk kode komunikasi di kepolisian, dan sudah familiar di masyarakat,” ucapnya.
Sebelum dinas di Polda DIY, Toni bertugas di Polda Metro dan Polres Jakarta Pusat pada 2006 sampai 2017.
Bapak dua orang anak ini dipindahtugaskan ke Banum Penmas Bidang Humas Polda DIY pada Januari 2017.
Saat tugas di Polda DIY inilah muncul ide untuk memulai bisnis jualan cilok.
Pilihan jualan cilok, karena termasuk makanan favoritnya.
Bahkan saat masih di Jakarta, Toni menyempatkan diri membeli cilok setiap pulang bertugas.
“Saya suka masak. Saya juga suka cilok. Jadi ini sekalian menyalurkan hobi masak,” urainya.
Sebelum memutuskan jualan cilok, dia minta pertimbangan istrinya.
Setelah mendapat persetujuan baru, Toni memantapkan niatnya untuk membuka usaha jualan cilok.
“Dulu saya bawa cilok ke kantor. Lalu banyak yang suka dan pesan. Akhirnya saya berpikir, istri setuju, lalu membuka usaha ini.”
“Pimpinan juga mendukung dan mengizinkan. Asal tetap mengutamakan tugas sebagai polisi,” tegasnya.
Meski dari sore hingga malam hari berjualan cilok, Toni tidak pernah lupa tugas utamanya sebagai polisi.
Dia selalu hadir tepat waktu dan menjalankan tugasnya di Polda DIY.
Brigadir Kepala (Bripka) Toni Purwanto merupakan alumni Sekolah Calon Bintara (Secaba) tahun 2006.
Saat ini dia telah lulus pendidikan S2.
“S1 saya adalah Hubungan Internasional di UMY.”
“Lalu S2 jurusan Magister Manajemen di Mercu Buana Jakarta,” bebernya.
Sebenarnya gaji sebagai polisi lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan usahanya yang dirintis sejak 2017 ini sebagai sampingan untuk menambah penghasilan keluarga.
Cilok 86 milik Toni digemari para pembelinya.
Setiap hari Toni bisa menjual 2.000 butir cilok, bakso, dan tahu bakso.
Penghasilan kotor yang didapat Toni dalam sehari cukup lumayan, yaitu sekitar Rp 400.000-500.000 per hari.
“Untuk sampingan saja. Bisa untuk tambah bayar sekolah anak, dan uang jajan anak.”
“Berapapun rezeki harus selalu disyukuri,” tandasnya.
Selama ini banyak pembeli yang tidak tahu jika Toni adalah polisi.
Sebagai polisi, bapak dua anak ini selalu menyisipkan pesan-pesan kepada masyarakat sembari berjualan.
“Saya menyisipkan pesan seperti taat lalu lintas kepada warga dan pembeli.”
“Seperti mengenakan helm yang benar, kelengkapan kendaraan juga,” imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di posbelitung.co dengan judul Berpangkat Bripka di Kepolisian, Toni Purwanto Berjualan Cilok di Pinggir Jalan, Ini Alasannya!