Tulungagung
Ini Makna Arca Dwarapala di Empat Penjuru Tulungagung
Jika masuk ke Tulungagung, Anda akan disambut sepasang patung dwarapala. Ternyata, patung-patung itu bukan peninggalan era kerajaan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
Masih menurut Hariyadi, terjadi pemindahan ibu kota Kabupaten Ngrowo dari Kauman ke Kuto Anyar (Tulungagung) pada tahun 1900.
Pada tahun 1901, barulah patung ini ada.
Sehingga disimpulkan, patung ini sengaja dipasang sebagai tolak bala di empat penjuru kota.
( Baca juga : Daftar Lengkap Peraih Penghargaan Individu Piala Dunia 2018, Perancis dan Belgia Jadi ‘Raja’ )
“Filosofi patung ini memang untuk tolak bala. Jadi mungkin maksudnya agar ibu kota kabupaten yang baru bisa terbebas dari mara bahaya,” terangnya.
Namun, ada pendapat yang menyebutkan bahwa arca ini sebagai sengkolo atau penanda hari.
Keberadaan arca ini untuk menandakan pemindahan ibu kota kabupaten dari Kauman ke Tulungagung.
( Baca juga : Kroasia Kalah, Dewi Perssik Harus Rela Kalah Taruhan Dengan Angga Wijaya )
Apapun fungsi, namun arca itu sudah termasuk cagar budaya lokal Tulungagung.
Makanya keberadaannya wajib dilindungi oleh masyarakat dan pemerintah setempat.
“Menurut Undang-undang, lebih dari 50 tahun, punya ciri tertentu dan mewakili budaya lokal sudah dianggap cagar budaya lokal, bukan nasional,” terang Hariyadi.