Ponorogo
Ketika Para Gus Mengenang Kyai Ageng Besari, Ulama Besar dari Ponorogo Tahun 1600-an
Ngaji Bareng bersama Kasidah Modern Ki Bagus Harun di Lapangan Josari, Tegalsari Ponorogo yang dihadiri masyarakat sekitar.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, PONOROGO - Puluhan putra-putra Kyai atau yang biasa disapa Gus yang tergabung dalam Asparagus di wilayah eks Keresidenan Madiun menggelar Silaturahmi Kebangsaan di Pendopo Dhalem Agung Kyai Ageng Mohammad Besari Tegalsari, Ponorogo.
Silaturahmi para Gus tersebut merupakan rangkain acara yang dilaksakan sejak beberapa hari sebelumnya.
Yakni, melalui Ngaji Bareng bersama Kasidah Modern Ki Bagus Harun di Lapangan Josari, Tegalsari Ponorogo yang dihadiri masyarakat sekitar.
Sementara itu silaturahmi para Gus itu bertema 'Menepis Faktor Kesejahteraan Dalam Radikalisme Dengan Sosialisaso Ketahanan Pangan Oleh Para Santri'.
Acara yang dimotori kalangan Asparagus Ponorogo itu bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur serta Forum Santri Nasional (Forsana).
Beberapa Gus yang hadir diantaranya yang dari Ponorogo yaitu Gus Sahrul Munir (PP Hudatul Muna Jenes), dan Gus Saifuddin Rofii (PP Darul Huda Mayak).
Kemudian, Gus Nabil dan Gus Reza (PP Darul Hikam Joresan). Dari Madiun yaitu Gus Nur Ihwan (PP Al Ittihad Kepuh Beluk), Gus Rouf (PP Attohiriyah Selopuro).
Hadir pula, KH Maskhuri Ponpes Hudatul Muna hadir di tengah majelis diskusi.
Acara juga dihadiri anggota majelis Mayoran Madiun Raya dan Asparagus Ponorogo, Magetan dan Madiun Raya.
Pemilihan lokasi yang berada di Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo itu juga bertujuan untuk mengenang kembali sejarah besar.
Yakni, peran patriotisme oleh Ponpes Gebang Tinatar yang didirikan oleh Kyai Ageng M Besari yang telah berdiri sejak era 1600-an, jauh sebelum Republik Indonesia berdiri.
Perdikan atau tanah merdeka Tegalsari menjadi saksi sejarah terkait lahirnya sejumlah tokoh-tokoh besar seperti Kyai Hasan Besari (Cucu Kyai Ageng Moh. Besari) dan Ki Bagus Harun (Santri Utama yang jadi Pengiring Sunan Pakubuwono II saat mengasingkan diri di Tegalsari/1637).
Kemudian, Penyair dan Budayawan Kraton Mataram Ronggowarsito hingga Bendoro Raden Mas (BRM) Ontowirjo atau Pangeran Diponegoro serta Guru Bangsa HOS Cokroaminoto.
Gus Nabil Hasbullah, Pengasuh Ponpes Darul Hikam Joresan, Mlarak, Ponorogo yang juga keturunan Kyai Ageng M Besari mengatakan peranan umat Islam terutama dari ponpes sangat besar dalam perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Peran besar Ponpes untuk penguatan pondasi berbangsa dan bernegara sudah terbangun jauh sebelum proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dikumandangkan.