Malang Raya
Kisah Pria Asal Kabupaten Malang yang Jadi Korban Penggandaan Uang Sampai Rp 200 Juta
Jangan percaya bila ada orang yang ngaku bisa menggandakan uang. Pria Kepanjen, Kabupaten Malang ini sampai kehilangan Rp 200 juta.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Muslih (55) menjadi korban penipuan dengan modus penggandaan uang yang dilakukan Amar alias Asep, warga Pasirjambu, Kabupaten Bandung.
Penipuan tersebut mengakibatkan warga Kepanjen, Kabupaten Malang itu kehilangan uang sampai RP 200 juta.
Korban yang membuka jasa bengkel pengelasan itu mengungkapkan awalnya Asep datang ke bengkelnya pada Desember 2017.
Saat itu Asep minta diberi pekerjaan di bengkel tersebut.
( Baca juga : Ada 50 Perusahaan Buka 5.500 Lowongan Kerja Di Job Fair Disnaker Jatim )
Lalu Muslih yang merasa kasian menerima Asep bekerja di bengkel tersebut.
“Saat itu dia mengaku tidak punya pekerjaan. Saya tanya dia bisa buat batako dan ngelas atau tidak. Akhirnya saya terima dia,” terang Muslih kepada SURYAMALANG.COM, Jum'at (14/9/2018).
Muslih mengakui Asep memang santun saat bertutur kata.
Asep sering mengingatkan Muslih agar tidak lupa salat, tidak maksiat, dan sebagainya.
( Baca juga : Ronaldo Masih Mandul Bersama Juventus, Ternyata Pavel Nedved Juga Pernah Mengalaminya )
Hal itu sontak membuat Muslih terkesan pada sifat Asep.
Sampai akhirnya Asep mulai bicara soal ilmu yang diwarisinya sebagai titisan wali.
“Asep terlihat sangat menyakinkan saat menyebut dirinya sebagai wali.”
“Dia menyuguhkan minuman kepada saya. Herannya, saya mau minuman itu,” ujar Muslih.
( Baca juga : Alasan Milan Petrovic hingga Arema FC Kalah dari Persib Bandung, Ada Momen Terlewat di Babak Pertama )
Suatu hari Asep menawarkan kepada Muslih soal ilmu yang dapat menggandakan uang dengan media tas koper berisi emas.
Awalnya Muslih tak percaya saat Asep mengeluarkan emas pada tengah malam hari.
Namun, cara tersebut membuat Muslih semakin yakin kepada Asep.
Untuk memulai ritual pertama, Muslih harus menebus dengan uang Rp 10 juta.
( Baca juga : KPK Apresiasi Pemerintah Soal Pemecatan 2.357 PNS Koruptor )
Uang itu dikatakan untuk memanggil mahkluk gaib yang disebut ‘khodam’.
Selain itu juga disebutkan bahwa syaratnya adalah tidak maksiat dan terus rajin ibadah.
“Saya begitu terus didorong, dan terus merasa percaya,” urainya.
Muslih juga terus diimingi-imingi uang yang tidak akan habis sampai tujuh keturunan.
( Baca juga : Biasa Tampil Glamour, Penampilan Ayu Ting Ting saat Gendong Bilqis Curi Perhatian, Lihat Dasternya )
Uang yang tak habis itu harus dilakukan dengan ritual puncak.
“Asep bilang, kalau hanya menembus sampai Rp 200 juta tidak ada apa-apanya.”
“Uang ini disebut tidak habis sampai tujuh keturunan.”
“Akhirnya saya bela-belain utang ke bank dengan alasan pengembangan usaha.”
( Baca juga : Billy Syahputra Senyum Kecut dengar Komentar Teman wanita Kriss Hatta & Uya Kuya, Isinya Seperti ini )
“Saya juga menjual sawah saya, dan utang sana-sini,” terangnya.
Muslih pun menyerahkan uang sampai Rp 200 juta kepada Asep secara bertahap.
Sampai hari yang ditunggu tiba, Asep menyarankan agar Muslih menunggu.
Tiba-tiba Asep menghilang, dan mengirim pesan singkat yang berisi :
“Aku akan kembali ke Bandung. Uang akan dikirim perlahan tunggu dua minggu.”
( Baca juga : Luna Maya Tulis Pesan Galau Lagi Usai Dikabarkan Putus Dengan Reino Barack, Kali Ini Soal Kehilangan )
Sejak saat itu pula Muslih sadar.
“Sejak itu saya begitu sangat menyesal. Saya tidak bisa berkata-kata lagi,” keluh Muslih.
Merasa penasaran, Muslih membuka kotak yang dipercaya berisi uang.
Ternyata Muslih hanya menemukan sebongkah kertas sobekan dengan emas imitasi.
( Baca juga : Reza Rahardian Jadi Dosen UI?, Ini Kata Ketua Prodi, Siap Ngajar 1 Semester Bikin Mahasiswa Lain Iri )
Badan Muslih terasa lemas, dan sangat tidak percaya ini semua dapat terjadi kepadanya.
“Saya sudah terlanjur malu,” katanya sambil menundukkan kepala.
Dia langsung lapor ke polisi. Asep pun berhasil di tangkap di Metro, Kepanjen pada 5 September 2018.
“Saya berharap dia dihukum seberat-beratnya. Sekarang saya bingung cara melunasi ini utang,” imbuhnya.