Sidoarjo
Wanita Berjilbab Kabur Usai Pasangan Menginapnya Dibunuh Dua Lelaki di Sidoarjo
"Ojo melok-melok, iki bojoku. Tak patani koen!" ujar Khamim menirukan perkataan pelaku.
Penulis: M Taufik | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, SIDOARJO - Polisi mengantongi ciri-ciri wanita berjilbab yang menginap bersama Andik Wawan Prasetyo (38), warga Desa Pehwetan, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, di Pondok Inap Shofwa, Jalan Baypass Juanda, Sidoarjo.
Andik dibunuh lelaki lain yang juga kabur. Selain memburu lelaki itu, polisi juga mencari perempuan berjilbab yang menginap bersama korban.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Muhammad Harris, perempuan ini merupakan saksi kunci dalam peristiwa pembunuhan tersebut.
"Penyelidikan masih terus dilakukan. Kami usahakan perempuan itu bisa jadi saksi kunci dalam peristiwa ini," kata Harris, Senin (30/10/2018).
Perempuan ini masuk ke hotel bersama korban. Pihak hotel juga tahu ada pembunuhan di lantai dua hotel setelah mendengar teriakan histeris dari perempuan ini.
Tapi beberapa saat setelah kejadian, dia tidak ada di lokasi. Ada saksi menyebut, perempuan itu ikut dibawa oleh dua orang pria pelaku pembunuhan ini.
"Berdasar keterangan para saksi, pengamatan CCTV, dan hasil olah TKP, petugas sudah menemukan beberapa petunjuk. Semoga dalam waktu dekat semua bisa terungkap," lanjut kasat Reskrim.
Petunjuk itu, di antaranya adalah dari keterangan beberapa saksi, dugaan kuat bahwa perempuan ini kenal dengan pelaku. Namun apakah korban dengan pelaku juga kenal, masih belum bisa dipastikan.
Pembunuhan yang terjadi, Sabtu (29/9/2018) malam itu diduga kuat bermotif asmara.
Saat dihabisi, Andik Wawan Prasetyo menginap bersama seorang perempuan berjilbab.
Tak lama setelah mereka berada di dalam kamar, dua orang pria datang mengendarai motor matic. Keduanya menanyakan kamar korban ke resepsionis, kemudian mendatangi kamar.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara teriakan seorang perempuan.
Setelah dicek, ditemukan korban sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan luka tusuk di bagian perut, bekas bacokan di pelipis dan luka sabetan pisau di tangannya.
Khamim, resepsionis penginapan itu sempat melihat dua pelaku yang membawa pisau.
Ketika berpapasan dengan mereka, Khamim sempat ketakutan karena diancam jika berani ikut-ikutan.
"Ojo melok-melok, iki bojoku. Tak patani koen!" ujar Khamim menirukan perkataan pelaku, beberapa saat setelah kejadian.