Surabaya

VIDEO - Ribuan Face Recognition CCTV Terpasang di Tempat Umum Surabaya

CCTV ini menggunakan teknologi Face Recognition yang bermanfaat untuk mencari orang hilang atau petunjuk untuk menangkap pelaku kriminal.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: yuli

"Untuk menjangkau semua sudut kota Surabaya masih kita sempurnakan. Sebab kalau membeli alat pasti mahal. Bisa puluhan juta untuk sari unit CCTV. Kami akan uji cobakan Balai kota dan tempat lain mulai minggu depan," kata Agus Sonhaji.

Saat ini baru Terminal Purabaya yang sudah menerapkan CCTV Pengenal wajah. Pantauan di Purabaya, CCTV pengenal wajah atau Face Recognition CCTVitu dikelola dengan rapi di sebuah ruang khusus di Terminal Purabaya. Saat Surya melihat sendiri fasilitas CCTV pengenal wajah itu, ternyata keberadaan CCTV ini sudah dioperasikan sejak April 2018. 

Sebulan kemudian, ada aksi teroris pelaku mengebom sejumlah gereja di Kota Surabaya. Saat itulah polisi bekerja sama dengan petugas dan operator mengamati setiap detik monitor. Nyaris petugas mengandalkan CCTV pengenal wajah itu saat teror bom. Namun pelaku bom adalah pelaku bunuh diri.

Agus menuturkan bahwa Kota Surabaya dengan kompleksitas masalah selalu rentan dengan pelaku kejahatan. Bahkan tidak hanya itu, kasus orang hilang atau anggota keluarga kabur juga bisa dicari melalui CCTV canggih itu. 

Namun untuk mengenal dan merekam wajah pelaku itu sementara masih sebatas pelaku yang berjalan kaki. Meski pelaku ini memakai kaca mata hitam, bertopi atau bercadar sekalipun bisa terdeteksi. Kalau di dalam mobil, CCTV pengenal wajah itu tidak bisa menembus dan merekamnya. 

Gandeng Poltek Pens Uji Coba CCTV di Balai Kota

Pemkot Surabaya menargetkan 1.200 CCTV pengenal wajah terpasang di setiap sudut kota tahun ini. Saat ini baru 16 CCTV di Terminal Purabaya yang dilengkapi Face Recognition CCTV

Tentu tidak murah untuk pengadaan alat canggih itu. Jika satu unit CCTV paling sederhana saja Rp 5 juta kalau CCTV yang bisa mengenal dan merekam wajah tentu nilainya bisa dua kali lipat. Belum perangkat pendukung lain. 

Dibutuhkan server dengan kapasitas lebih besar sehingga bisa merekam foto semua orang yang melintas. "Kami sadar bahwa pengadaan alat CCTV ini tidak murah. Makanya kami gandeng kampus Pens (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) untuk membuat aplikasinya," tambah Kepala Dinas Kominfo Agus Iman. 

Kerja sama dengan perguruan tinggi itu untuk menekan biaya. Pihak kampus yang bergerak di bidang IT ini sudah menyiapkan aplikasi pengenal wajah melaluiCCTV. Caranya dengan memanfaatkan CCTV yang ada dan terintegrasi dengan Command center. 

Rencananya, setidaknya 20 CCTV di Balai Kota Surabaya akan diujicobakan untuk CCTV pendeteksi wajah. "Setelah Purabaya kami akan adopsi CCTVpengenal wajah untuk balai kota. Setiap orang yang melintas akan terekam dan tersimpan wajahnya di server," kata Agus.

Setelah dari balai kota, selanjutnya akan dikembangkan ke seluruh sudut kota Surabaya. Sudah saatnya kota ini memanfaatkan era teknokogi informasi untuk membangun dan meningkatkan layanan masyarakat perkotaan.

Agus menyebutkan bahwa CCTV pendeteksi dan perekam wajah itu sangat diperlukan untuk membantu petugas polisi mencari DPO atau pelaku. Bahkan warga pun bisa membantu mengungkap pelaku saat pelaku ini melakukan aksi kejahatan. 

Ini tidak lepas dari setiap orang saat ini semua memiliki HP berkamera. Saat warga mengetahui pelaku dan memotret suatu saat nanti pelaku akan terungkap melalui CCTV pendeteksi wajah. "Caranya foto lama dimasukkan data base dan ternotofikasi saat yang bersangkutan melintas," kata Agus.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved