Kediri
Warga Lereng Gunung Wilis Antusias Berobat Gratis, Rangkaian Kegiatan TMMD
Kegiatan pengobatan gratis kerjasama TMMD dengan dengan Fakultas Kedokteran (FK) Unisma di wilayah lereng gunung Wilis
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Tercatat sekitar 117 warga kawasan Lereng Gunung Wilis mengikuti pengobatan gratis dalam rangka kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Balai Desa Blimbing Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, Rabu (17/10/2018).
Kegiatan ini bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran (FK) Unisma. Selain memberikan pelayanan pengobatan, tim medis juga melaksanakan khitanan 13 anak-anak Lereng Gunung Wilis.
Kaur Pemerintahan Desa Blimbing, Suyut mengapresiasi warganya yang antusias mendatangi lokasi pengobatan gratis. “Saya muter-muter bersama Pak RT dan RW untuk sosialisasi pengobatan gratis. Kita sampaikan tidak perlu menunjukkan kartu ini itu, yang penting warga datang dan dilayani,” jelasnya.
Sementara pasien yang datang berobat gratis kebanyakan sudah lanjut usia dengan berbagai keluhan penyakit. Pasien diperiksa dr Ferro Avisena dan dr Damar Andika.
Setelah diperiksa, pasien juga mendapatkan obat-obatan medis yang dibutuhkan. Dokter juga mengingatkan pasiennya untuk tidak lupa mengonsumsi obat-obatan yang telah diberikan.
“Saat pemeriksaan, ada perbincangan singkat kondisi fisik pasien. Kita juga menyampaikan nasehat,” jelas dr Ferro Avisena.
Sementara Kapten Inf Mujiono, menjelaskan, khusus bagi pasien yang telah lanjut usia petugasnya memberikan pelayanan antarjemput hingga pengambilan obat.
Pihak Kodim malahan mengerahkan sekitar 14 anggotanya untuk memberikan pelayanan antarjemput pasien yang berobat. Apalagi di medan lereng perbukitan permukiman warga dengan balai desa jaraknya lumayan jauh.
Sementara Ivan Irawan Wibisono (11), salah satu anak yang mengikuti khitanan massal mengaku tidak begitu merasakan sakit saat dikhitan. "Saat dikhitan hanya terasa, tapi tidak sakit," ungkapnya.
Untuk khitan anak-anak ini dilayani dr Nur Khlolis dan dr Reza Hakim. Kegiatan baksos pengobatan gratis ini melibatkan dokter, satu apoteker dan 7 mahasiswa Unisma.