Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Selama Dua Hari, Unitri Kukuhkan 704 Wisudawan

Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang melaksanakan wisuda semester genap tahun akademik 2017/2018.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: yuli
sylvianita widyawati
Joko Mulyono SSos, wisudawan terbaik Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang semester genap tahun akademik 2017/2018. 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang melaksanakan wisuda semester genap tahun akademik 2017/2018 yang dilaksanakan Sabtu dan Minggu (27-28/10/2018) di GOR kampus setempat. Jumlahnya 704 wisudawan untuk jenjang D4, S1 dan S2.

Rinciannya Sekolah Pascasarjana ada 8 orang, Fakultas Pertanian 155 orang. Fakultas Teknik ada 56 orang. Fakultas Ekonomi ada 106 orang. Fisip ada 123 orang, Fakultas Ilmu Kesehatan ada 124 orang, D4 Bidan Pendidik ada 132 orang.

Wisuda dipimpin oleh Rektor Unitri Prof Dr Ir Eko Handayanto MSc dan dihadiri Bupati Sanggau dan Bupati Kayong Utara.

Lulusan terbaik di jenjang pascasarjana adalah Haris Samsudin MAP dari Fakultas Pascasarjana Magister Ilmu Administrasi Negara dengan IPK 3,92.

Selain itu hyga Joko Mulyono SSos dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Prodi Ilmu Administrasi Negara dengan IPK 3,95. Judul skripsinya 'Efektifitas Penerapan Pengadaan Barang Dan Jasa Melalui Probity Advice'.

Rektor Unitri menyatakan untuk mewujudkan misi Unitri sebagai kamous kerakyatan yang berkompeten dan berkualitas, ada tiga garis besar pengembangan.

"Yaitu peningkatan SDM, kapasitas infrastruktur dan kualitas yang berkelanjutan," jelas rektor. Saat ini Unitri didukung dosen tetap 205 orang dan memberikan kemudahan dosen untuk meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Pada 2018, ada 20 dosen sedang menempuh S3 di dalam dan luar negeri. Dari 205 dosen tetap, sebanyak 13 persen sudah menyelesaikan S3.

Sementara Joko Mulyono, wisudawan terbaik dari jenjang S1 menyatakan rasa senangnya bisa menyelesaikan kuliahnya empat tahun. "Saya dari keluarga sederhana. Akhirnya bisa lulus sampai sarjana itu sangat luar biasa," jelas Joko pada suryamalang.com, Jumat (26/10/2018).

Sebab usai lulus SMP beberapa tahun lalu ia dua tahun vakum sekolah karena kurang biaya. Akhirnya ia bekerja di peternakan milik tetangganya di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur serta beternak kambing. Sempat tak ada asa meneruskan pendidikan. Akhirnya ada guru yang mengajaknya meneruskan di MA. Ia pun bisa lulus sebagai wisudawan terbaik.

Kemudian direkom kuliah di Unitri. Ia memiliki orangtua asuh, Bu Carmia, almarhum yang juga dosen disana. Ia tinggal disana sampai tiga tahun. Kebutuhan kuliah dipenuhi. "Dari beliaulah saya didorong konsisten sehingga bisa mendapat nilai baik," katanya.

Skripsinya mengangkat tentang probity advice (PA) terkait pengadaan barang dan jasa. PA adalah produk dari LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah). Ia melakukan penelitian di Pemkab Trenggalek. PA baru ada pada November 2017. Karena itu ia memilihnya karena belum ada yang meneliti.

Dari penelitiannya, untuk melaksanakan di Pemkab Trenggalek perlu disinkronkan lagi dengan regulasi daerah, misalkan lewat peraturan daerah. Meski pemkab sudah melaksanaan MoU dengan LKKP.

Dikatakan, lewat PA, ada sisi positifnya yaitu transparasi, akuntabel dan meminimalisir penyalahgunaan anggaran. Untuk menjalankan PA perlu banyak pihak yang terlibat, termasuk buat pengawasan dan pembinaan. Apa yang dilakukan diharapkan bisa jadi masukan buat pemda.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved