News
Kronologi Lengkap Jatuhnya Pesawat Lion Air JT610 Dari Take Off Hingga Pengiriman 26 Kantong Jenazah
Kronologi Lengkap Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 Dari Lepas Landas Hingga Pengiriman 26 Kantong Jenazah
Penulis: Fakhri Hadi Pridianto | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.com - Sudah 3 hari sejak insiden jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 pada Senin (29/10/2018) lalu di perairan Karawang, Jawa Barat.
Berikut ini disajikan kronologi lengkap mulai dari pesawat lepas landas hingga pengiriman 26 kantong jenazah ke Mabes Polri.
Kronologi lengkap tragedi pesawa Lion Air jatuh ini diurutkan sejak pesawat lepas landas pada 29 Oktober 2019 pukul 06.20 WIB, hingga pengiriman 26 kantong jenazah ke Mabes Polri pada Rabu, 30 Oktober 2019.
Baca: Video Terakhir Salah Satu Korban Lion Air JT 610 Sesaat Sebelum Lepas Landas
Baca: Deklarasi Damai Calon Kades Tolak Politik Uang Dalam Pilkades Serentak Kabupaten Kediri
Baca: Total! 5 Artis Ini Berbusana Emas di ITA 2018, Ada Nagita Slavina & Cinta Laura, Glamor dan Memukau
Baca: Tim Masih Mencari Satu Black Box Berisi Percakapan Pilot Lion Air JT 610
Dalam kronologi lengkap insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 mulai dari pesawat lepas landas pada 29 Oktober 2019 pukul 06.20 WIB, hingga pengiriman 26 kantong jenazah ke Mabes Polri pada Rabu, 30 Oktober 2019 ini juga akan disajikan melalui info grafis agar memudahkan para pembaca.
Senin, 29 Oktober 2018
6.20 WIB, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 take off dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang.
6.22 WIB, pilot Lion Air JT 610 menghubungi Jakarta Control dan menyampaikan masalah terkait flight control di ketinggian 1.700 feet (kaki).
Pada waktu yang sama, pilot meminta naik ke ketinggian 5.000 feet (kaki).
Jakarta Control kemudian mengizinkan pesawat untuk naik ke 5.000 feet (kaki).
Baca: Permintaan Mobil Bekas Diprediksi Tinggi, MPMRent Manfaatkan Moment Akhir Tahun Dengan Pameran
Baca: Alasan Black Box Lion Air PK LQP JT 610 Disimpan Dalam Air Setelah Ditemukan, Ternyata Karena Ini
6.33 WIB, pesawat Lion Air JT 610 lost of contact atau kehilangan kontak dari radar.
Catatat terakhir sebelum hilang kontak menyebutkan bahwa pesawat berada di ketinggian 2.500 feet (kaki).
6.50 WIB, Badan SAR Nasional (Basarnas) menerima laporan dari air traffic control bahwa pesawat Lion Air JT 610 lost contact.
Setelah melewati serangkaian konfirmasi, Basarnas kemudian mengirimkan tim ke lokasi hilang kontaknya pesawat Lion Air.
7.20 WIB, KN 224 bertolak menuju koordinat lokasi kejadian perkara (LKP).
Perahu karet atau Rubber Boat (RB) 03 bertolak menuju LKP.
9.35 WIB, Tim RB 1 yang berisikan penyelam dengan POB (person on board) berjumlah 2 orang bertolak menuju lokasi.
Baca: Pekerja Pabrik Rokok Demo Gubernur Jatim, Menolak Kenaikan Tarif Cukai Dan Harga Eceran Rokok
9.53 WIB, Tim RB 2 dengan POB sebanyak 13 orang berolak menuju lokasi.
10.40 WIB, KN Damari KP LKP dengan POB bertolak menuju lokasi kejadian.
12.07 WIB, tim penyelam melakukan penyelaman di sekitar LKP.
Namun hasilnya ternyata nihil.
13.02 WIB, tim lapangan beserta Kaptenm KN 224 menemukan potongan tubuh di sekitar LKP.
Kemudian ditemukan pula serpihan badan pesawat Lion Air JT 610.
13.05 WIB, serpihan dan potongan tubuh tersebut kemudian dibawa oleh RIB (Rigid Inflatable Boat, semacam speedboat) 02 dan 03 menuju posko.
13.35 WIB, RIB menuju posko utama Pelabuhan JICT (Jakarta International Container Terminal, PT Pelabuhan Indonesia II) membawa tiga kantong.
Baca: BPJS Ketenagakerjaan Bingung Perihal Gaji Pilot Lion Air: Masa Gajinya Segitu?
13.45 WIB, tim penyelam basarnas kembali melakukan penyelaman di sekitar LKP.
14.15 WIB, KRI Tengiri yang ikut dalam proses pencarian menyerahkan penemuan berupa serpihan-serpihan badan pesawat ke KN Basudewa.
14.21 WIB, KP 3004 Polda Metro Jaya menyerahkan serpihan pesawat yang ditemukan ke KN Basudewa.
14.38 WIB, RIB 01 tiba di Dermaga JICT 2.
RIB 01 membawa barang-barang penumpang dan 6 kantong jenazah.
14.45 WIB, ambulans dari Polri membawa 6 kantong jenazah tadi ke RS Polri.
15.00 WIB, KRI Regel menuju LKP untuk melakukan pencarian benda bawah laut dengan menggunakan metode sonar.
15.10 WIB, tim yang berada di LKP menemukan 3 potongan tubuh di permukaan.
15.22 WIB, tim menemukan satu potongan tangan orang dewasa.
Baca: Terapkan IPK Tinggi, Peserta Gagal CPNS Diakomodir Menjadi THL Pemkab Banyuwangi
15.45 WIB, pilot boat MPAC Pelindo menyerahkan serpihan jok atau busa tempat duduk pesawt beserta potongan kepala, rambut, dan potongan daging.
Potongan-potongan tersebut kemudian dimasukkan ke kantong jenazah.
17.00 WIB, Basarnas memastikan pencarian akan dilakukan selama 24 jam penuh.
Basarnas juga menyatakan sudah menemukan serpihan ekor pesawat.
Sementara itu, badan pesawat belum diketemukan.
20.00 WIB, sebanyak 14 kapal melakukan operasi pencarian korban pada Senin malam.
Namun, penyelaman dihentikan karena jarak pandang yang terbatas.
Badan pesawat masih belum ditemukan.
Dalam sehari tersebut total sudah ada 9 kantong jenazah yang tiba di Tanjung Priok hingga Senin malam (29/10/2018).
Baca: Nia Ramadhani Disanjung Ardi Bakrie saat Pakai Kostum Ninja:Cie Jangan GR, Begini Balasan Istrinya
Baca: Resmi! Barito Putera Rekrut Si Kembar Timnas U-16 Indonesia, Bagas-Bagus
Selasa, 30 Oktober 2019
13.00 WIB, sebanyak 26 kantong jenazah sudah dikirim ke DVS Mabes polri.
35 kapal dikerahkan untuk terus melakukan pencarian.
Hingga Selasa (30/10/2018) sore, badan pesawat masih belum ditemukan.
Area pencarian diperluas dari 5 mil laut menjadi 10 mil laut.


Dilansir dari akun twitter Basarnas melalui akun @SAR_NASIONAL, hingga kemarin, Rabu (31/10/2018), Basarnas menyebutkan ada tambahan 8 kantong jenazah yang diterima oleh DVI Polri.
Total, DVI Polri sudah menerima sebanyak 56 kantong jenazah hingga Rabu (31/10/2018).