News

Tunjukkan Rasa Duka Terhadap Korban Lion Air JT610, Masyarakat di Sidoarjo Lakukan Tradisi Mulia ini

Tunjukkan Rasa Duka Terhadap Korban Lion Air JT 610, Masyarakat di Sidoarjo Lakukan Tradisi Mulia ini

Penulis: Fakhri Hadi Pridianto | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/M Taufik
Suasana Rumah Duka Korban Kecelakaan Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 yang Teridentifikasi, Rumah Korban Kecelakaan Lion Air GT 610 yang Teridentifikasi, Jannatun Cintya Dewi (24), Rabu (31/10/2018) SIDOARJO - Jannatun Cintya Dewi (24) 

SURYAMALANG.com - Beredar sebuah video yang menunjukan tradisi mulia warga Kabupaten Sidoarjo.

Dalam video tersebut, masyarakat Desa Suruh terlihat menuntun kendaraan bermomtor mereka ketika melewati salah satu rumah korban Lion Air JT 610, Jannatun Cintya Dewi.

Unggahan tersebut diunggah oleh akun instagram @keluhkesahojol.id.

Terlihat karangan bunga berjejer di halaman rumah Jannatun Cintya Dewi.

Unggahan akun Instagram tersebut langsung dibanjiri komentar dari warganet.

Baca: Persib Bandung Disertai Kabar Buruk dan Kabar Baik Jelang Hadapi Bhayangkara FC

Baca: Reaksi Serikat Pekerja Soal UMK Kota Batu 2019 Jadi Rp 2,575 Juta

Baca: Tips Hindari Investasi Bodong Menurut Kepala Otoritas Jasa Keuangan Malang

Baca: Nagita Slavina Hingga Zaskia Mecca, Inilah Selebriti yang Punya Pengalaman Buruk Saat Naik Pesawat

@yuniklaten83: "Respect saya setinggi tingginya."

@zhiakalia: "Iya bener... sempet bingung waktu baru pindah ke sidoarjo trus ada rmh yg lg berduka,tiba2 org yg naik motor turun trus dituntun motornya."

@fakhripramana: "Respect , smoga amal ibadah almarhumah diterima di sisi Allah swt , amin."

@tiarafardhani21: "Sampai saat nieh tradisi itu masih ada di kampung sy #tariksidoarjo."

Jannatun Cintya Dewi adalah jenazah pertama korban Lion Air JT 610 yang berhasil dievakuasi.

Baca: Siap-siap Pengguna Whatsapp, Fitur Story-mu bakal Muncul Iklan

Baca: Kronologi Lengkap Jatuhnya Pesawat Lion Air JT610 Dari Take Off Hingga Pengiriman 26 Kantong Jenazah

Baca: Video Terakhir Salah Satu Korban Lion Air JT 610 Sesaat Sebelum Lepas Landas

Baca: Deklarasi Damai Calon Kades Tolak Politik Uang Dalam Pilkades Serentak Kabupaten Kediri

Begitu berhasil di evakuasi, jenazah Jannatun Cintya Dewi langsung dibawa ke rumah duka di Surabaya, Jawa Timur pukul 05.15 WIB.

Jannatun Cintya Dewi merupakan 1 dari 188 orang yang terbang menggunakam pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang.

Pesawat tersebut dinyatakan hilang kontak pada Senin pagi 29 Oktober 2018 lalu, dan jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Kepala Pusat Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) RS Polri Kramat Jati, Hudi Suryanto, mengatakan identitas korban diketahui berdasarkan sidik jari tangan kanan dan properti yang dikenakan yakni cincin emas di jari tengah.

Kata dia, saat diautopsi bagian tubuh korban yang masih utuh dan dalam kondisi baik hanya tangan kanan yang menyambung dengan bagian dada dan perut.

Jannatun Cintya Dewi
Jannatun Cintya Dewi (Tribunews.com)

"Dari lima jari itu, bagian telunjuk yang sangat baik bentuknya. Demikian juga kelingking kanan relatif baik. Selanjutnya sidik jari dibandingkan dengan sebelah kiri di ijazah korban dan dari e-KTP," jelas Hudi saat jumpa pers di RS Polri, Jakarta, Rabu (31/10/2018), dikutip dari Tribunnews.

Baca: Total! 5 Artis Ini Berbusana Emas di ITA 2018, Ada Nagita Slavina & Cinta Laura, Glamor dan Memukau

Baca: Alasan Black Box Lion Air PK LQP JT 610 Disimpan Dalam Air Setelah Ditemukan, Ternyata Karena Ini

Baca: Pekerja Pabrik Rokok Demo Gubernur Jatim, Menolak Kenaikan Tarif Cukai Dan Harga Eceran Rokok

Dalam proses identifikasi ini, kata Hudi, pihaknya berupaya mencocokkan sidik jari korban dengan data yang ada di e-KTP. Dari situ, ditemukan 13 titik kesamaan.

Jenazah Jannatun Cintya Dewi dipulangkan dalam kondisi tak seutuhnya. Tapi keputusan tersebut, berdasarkan kesepakatan keluarga.

Tapi muncul pertanyaan, bagaimana jika bagian tubuh yang lain diketemukan suatu saat? Kepala Bidang DVI Mabes Polri, Lisda Cancer, menjelaskan hal itu akan tetap disampaikan kepada keluarga.

"Jadi proses tetap jalan. Barang kali besok ketemu kakinya kan nggak tahu ternyata milik Jannatun," imbuhnya.

Namun idealnya, kata Lisda, proses pemulangan jenazah sebaiknya menunggu anggota tubuh lengkap. Dan itu bisa dilakukan asalkan pihak keluarga sabar menunggu.

"Idealnya begitu tapi kan kita tidak tahu apakah akan lengkap? Kan kita nggak tahu kapan lengkapnya?," tutupnya, dikutip dari Tribunnews.

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved