Surabaya
Mulai Sajam dari Sendok sampai Speaker dari Sandal Jepit, Ini Bukti Kreativitas Napi Rutan Medaeng
Sebenarnya penghuni penjara memiliki kemampuan. Lihat barang sitaan petugas Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo ini
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA – Petugas menggelar razia di Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo, Rabu (31/10/2018) malam.
Dalam razia ini, petugas menyita sejumlah barang, seperti lima ponsel, tiga sendok stainles, enam senjata tajam (sajam) dari sendok dan gunting, tiga charger, empat speaker, dua headset, sampai tiga stop kontak.
“Selama razia, tidak ada perlawanan dari perlawanan. Alhamdulillah kondusif,” kata Andi Surya Nasution, Kepala Pengamanan Rutan Kelas I Medaeng kepada TribunJatim.com, Kamis (1/11/2018).
( Baca juga : Rangkuman Kejadian Jatim Kemarin, Mulai Berlaku Denda bagi Pelanggar Parkir sampai Kebakaran Gudang )
Andi menjelaskan sajam itu berasal dari piranti keras yang sehari-hari ditemui di lapas.
Namun, piranti itu tidak berbahaya.
Saat di tangan warga binaan, piranti itu disalahgunakan menjadi sajam.
( Baca juga : Karena Tak Dukung Program Pemerintah, Pelajar Surabaya Ini Harus Mendekam di Penjara Selama 10 Bulan )
“Sikat gigi saja bisa jadi sajam,” imbuhnya.
“Piranti itu diasah di jeruji besi dan cor-coran batu dalam kamar,” tandasnya.
Mantan Kepala Pengamanan Rutan Kelas I Tangerang itu menuturkan biasanya warga binaan mengasah apada malam hari.
( Baca juga : Maia Estianty Pulang ke Indonesia, Terharu Lihat Kejutan dari Asisten Rumah Tangga )
“Kadang mereka juga mengasah pada siang hari,” bebernya.
Andi mengungkapkan speaker yang disita itu merupakan barang rakitan.
Speaker itu berasal dari spons, sandal jepit, lem, dan cat.
( Baca juga : VIDEO - Inilah Tampang dan Kronologi Para Penguras ATM Berisi Rp 673,7 Juta di Mojokerto )
“Semuanya disambung memakai kabel-kabel, dan jadi speaker,” terangnya.
Andi mengakui para narapidana memiliki skill (keahlian) mumpuni. Namun, bila diminta untuk menekuni dan difasilitasi pihak Rutan Kelas I Surabaya, para narapidana itu malah menolak.
“Kalau punya keahlian begitu, mereka lebih memilih diam. Kalau kami beri dana, mereka juga tidak mau.”
( Baca juga : Indonesia Berkabung, Begini Sikap MUI Jatim Soal Aksi Bela Tauhid, 2 November 2018 )
“Mereka berinisiatif sendiri, seperti membuat sajam dengan sembunyi-sembunyi,” imbuhnya.