Lamongan

Tanggul Bengawan Solo Sepanjang 100 Meter Di Sumberwudi Lamongan Rawan Jebol

Bantaran tanggul yang mengalami sliding lebar 1 meter, panjang kurang lebih 100 meter dengan kedalaman 3.50 meter.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Achmad Amru Muiz
suryamalang.com/Hanif Manshuri
Kondisi tanggul Bengawan Solo di Desa Sumberwudi Kecamatan Karanggeneng yang mengalami sliding, Senin (5/11/2018) 

SURYAMALANG.COM, LAMONGAN - Tanggul sliding (geser/amblas) kembali terjadi di wilayah sepanjang Bengawan Solo. Sebelumunya terjadi di tanggul di Desa Keduyung Kecamatan Laren. Mengakibatkan 5 rumah dan satu bengkel hanyut.

Kini, kondisi serupa kembali terjadi tanah bantaran Sungai Bengawan Solo mengalami sliding, tepatnya di Dusun Glogok Desa Sumberwudi Kecamatan Karanggeneng Lamongan Jawa Timur, Senin (5/11/2018). Slidingnya tanah bantaran ini tidak sampai mengancam rumah warga karena rumah penduduk masih jauh dari lokasi kejadian.

Dari pemeriksaan TKP oleh Dinas Pengairan Kecamatan Karanggeneng yang dilakukan, Matnawi, Kepala UPT Dinas Pengairan Kecamatan Karanggeneng bersama sejumlah orang, Kusnan, Muratno san Sukanam mendapati data, bantaran yang mengalami sliding lebar 1 meter, panjang kurang lebih 100 meter dengan kedalaman 3.50 meter.

"Kalau jarak dengan tanggul dan retakan atau sliding sepanjang 40 meter," kata Matnawi pada tim pengukuri di lokasi.

Sementara penurunan tanah kurang lebih sepanjang 100 meter dengan kedalaman 3.50 meter.
Sedangkan jarak penurunan tanah dari retakan ke debit air kurang lebih 2 meter sepanjang 30 meter dengan kedalaman 4, 5 meter.

Kejadian ini perlu diwaspadai, karena sliding adalah pecahan tanah yg terus bergerak. "Apabila debit air di sungai Bengawan Solo terus berkurang maka pecahan tanah terus bertambah lebar," kata Kapolsek Karanggeneng, AKP Syaifudin.

Pelebaran gerakan itu tentunya akan menggerus tanah. Dan dimungkinkan jika terjadi hujan lebat, debit air naik, jarak tanggul dan sungai Bengawan Solo dengan jarak kurang lebih 40 meter kemungkinan besar tanggul tidak akan menampung debit air dikawatirkan jebol.

Saat ini pihak UPT dan Muspika tengah melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Sekedar diketahui, kondisi permukaan air sampai saat ini masih cenderung surut. Surutnya debit Bengawan Solo dikhawatirkan akan mengikis tanggul yang rawan.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved