News

Inilah Momen Pemakaman Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Diwarnai Haru & Tangis Kerabat

Inilah potret suasana haru pemakaman korban satu keluarga di Bekasi, diwarnai isak tangis para kerabat, jenazah dimakamkan di kampung halaman almarhum

TribunTimur.com
Inilah Momen Pemakaman Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Diwarnai Haru & Tangis Kerabat 

SURYAMALANG.COM - Momen pemakaman korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi diwarnai isak tangis dan haru dari keluarga dan kerabat almarhum. 

Peristiwa pembunuhan satu keluarga di Bekasi memang sempat membuat heboh warga sekitar dan publik tanah air beberapa waktu lalu. 

Peristiwa tragis itu terjadi pada Selasa 11 November 2018 di rumah korban yang berada di jalan Bojong Nangka 2 RT 002 RW 07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati.

Dikutip dari Tribunnews, Kamis (15/11) korbannya ialah sang ayah, Diperum Nainggolan (38), istrinya, Maya Boru Ambarita (37) dan kedua anaknya, Sarah Boru Nainggolan (9) serta Arya Nainggolan (7).

Usaha penyelidikan, polisi lantas menemukan satu unit mobil Nissan X Trail B 1705 UOQ.

Mobil ini adalah mobil milik korban yang dicari-cari oleh pihak berwajib.

Baca: Ayu Ting Ting Ungkap Bandelnya sang Adik yang Baru Operasi, Suka Diet & Sering Konsumi Makanan Ini

Baca: Ikut Irwan Mussry ke Hong Kong, Begini Penampilan Maia Estianty Dampingi Suaminya Dinas, Elegan!

Baca: Tampilan Rumah Andhika Eks Kangen Band yang Sekarang Jarang Tampil di TV, Ternyata Seperti Ini

8 Pengakuan HS, Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
8 Pengakuan HS, Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi (Tribunnews.com)

Hal ini lantaran mobil tersebut dibawa kabur seseorang setelah pembunuhan terjadi.

Polisi menemukan mobil Nissan milik keluarga Diperum di Cikarang.

Dalang di bali pembunuhan satu keluarga tersebut pun kini juga telah diamankan. 

Diketahui, pelaku berinisial HS berhasil ditangkap. 

Dilansir dari Tribunnews.com, polisi berhasil menangkap HS pada Rabu (14/11/2018) dan mengumpulkan pengakuan HS, pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi.

Sementara itu, setelah berselang empat hari peristiwa naas itu terjadi, para korban akhirnya disemayamkan. 

Pemakaman korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi dilaksanakan Kamis (15/11/2018) siang di kampung halaman mereka, Samosir, Sumatera Utara.

Baca: Suasana Honeymoon Anisa Eks Cherrybelle & Suaminya di Korea, Romantis!, Sampai Dijuluki Drama Korea

Baca: Wejangan Mama Dedeh Untuk Muzdalifah, Mantan Istri Nassar yang Pacari Pemuda 25 Tahun: Jangan Asal

Baca: Surabaya Salah Satu Kota Entrepreneur Asia, Jonathan Ortman Manfaatkan Momen Launching GEN Indonesia

Pemakaman korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi berlangsung dalam suasana penuh haru.

Berikut ini potret suasana haru pemakaman korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi yang dirangkum dikutip dari Grid.ID melalui berbagai sumber:

1. Disemayamkan di Jakarta Timur

Suasana Haru Pemakaman Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Suasana Haru Pemakaman Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi (KompasTV)

Dikutip dari Kompas TV, Sebelum diterbangkan ke kampung halaman, jenazah keluarga Diperum Nainggolan disemayamkan di Gereja Lahai Roi, Cijantung, Jakarta Timur Cijantung, Rabu(14/11/2018) pagi.

Kerabat dan keluarga korban berdatangan dan berdoa agar keluarga sabar menghadapi cobaan.

Upacara kebaktian dan prosesi adat istiadat batak digelar sebelum jenazah keluarga Diperum Nainggolan dibawa ke kampung halaman di Samosir Sumatera Utara.

2. Jenazah tiba di rumah duka

Suasana Haru Pemakaman Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Suasana Haru Pemakaman Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi (KOMPAS.com / Mei Leandha)

Dilansir dari Kompas.com, 4 jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi diterbangkan menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ016 dan Batik Air ID6892 menuju Bandara Kuala Namu, Deliserdang, Sumatera Utara pada Rabu (14/11/2018) malam.

Begitu mendarat, dua ambulans sudah menanti dan siap membawa peti jenazah ke kampung halaman korban di Kabupaten Samosir.

3. Tangis haru keluarga dan kerabat korban

Suasana Haru Pemakaman Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Suasana Haru Pemakaman Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi (TRIBUN MEDAN/ARJUNA BAKKARA)

Esoknya, di Hariara Tolu, Desa Parsaoran I, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, tenda sudah terpasang.

Begitu juga dengan kursi-kursi plastik, tersusun rapi.

Isak tangis keluarga dan kerabat tak terbendung melihat 4 peti jenazah yang dijajarkan di halaman rumah duka.

Nurhayati, ibu korban, histeris menyambut kedatangan jenazah putra, menantu, serta cucunya.

Anak Nurhayati yang tewas adalah Diperum Nainggolan(38), bersama istrinya, Maya Ambarita (37), serta dua anaknya, Sarah Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7).

4. Jenazah dibawa ke pemakaman dengan 4 ambulans

Suasana Haru Pemakaman Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Suasana Haru Pemakaman Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi (Youtube Indosiar)

Dari rumah duka di Desa Parsaoran I, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, jenazah korban kemudian dibawa ke peristirahatan terakhir.

Dikutip dari tayangan Fokus Indosiar, 4 ambulans disiapkan untuk membawa 4 peti jenazah ke pemakaman yang tak jauh dari rumah korban.

5. Peti Jenazah dibawa ke liang lahat

Suasana Haru Pemakaman Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Suasana Haru Pemakaman Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi (Youtube Indosiar)

Jenazah Diperum Nainggolan, istri, beserta kedua anaknya dimakamkan bersama dipimpin seorang pendeta.

Isak tangis mengiringi pemakaman korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi tersebut.

Daftar pengakuan pelaku 

Berikut ini daftar pengakuan HS, pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi saat dimintai keterangan oleh polisi.

Saat ditangkap, HS mengelak telah melakukan aksi kejam tersebut.

Namun polisi telah menyimpan berbagai barang bukti dari terduga pelaku.

Pelaku tak dapat berkelit lagi dan mengakui beberapa hal saat dimintai keterangan oleh polisi.

1. Dendam karena sering diolok

Menurut polisi, HS mengaku kerap mendapat hinaan dan perlakuan tidak menyenangkan dari korban.

Hal tersebut membuat HS tak dapat menahan emosinya.

"Tersangka ini sering dihina-hina. Kadang-kadang kalau di situ dibangunkan dengan kaki," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, dilansir dari Tribun Bogor, Jumat (16/11/2018).

2. Merasa penghasilannya diambil korban

HS juga mengaku merasa sakit hati setelah pekerjaannya sebagai penjaga kos milik Douglas Nainggolan diambil alih oleh Diperum Nainggolan.

Karena pekerjaannya diambil alih, HS merasa penghasilannya turut diambil alih oleh Diperum Nainggolan.

Diperum Nainggolan sendiri merupakan adik dari sang pemilik kos, Douglas Nainggolan.

"Pelaku sakit hati karena korban ini pengelola kos. Beberapa waktu yang lalu pengelolanya pelaku," ujar Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat, saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/11/2018) melansir Tribunnews.

3. Membunuh Diperum Nainggolan dan Istri dengan Linggis

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan jika HS telah mengaku membunuh keluarga Diperum dalam pemeriksaan.

HS mengaku kepada polisi bahwa ia menghabisi Diperum Nainggolan dan Maya Ambarita dengan menggunakan linggis.

4. Sempat menidurkan anak Diperum Nainggolan yang terbangun

Setelah Diperum Nainggolan dan istrinya meninggal, HS mengaku kedua anak korban, Sarah dan Arya sempat keluar kamar untuk mencari orang tuanya.

Mengetahui hal tersebut, HS segera menghalangi dua bocah tersebut dan meminta mereka tidur kembali

"Haris menenangkan dua anak Diperum dan bilang 'Tidur lagi sana, Mama cuma sakit kok'," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/11/2018) dikutip dari Tribun Jakarta.

5. Mencekik Sarah dan Arya

Setelah kedua bocah tersebut mulai tertidur kembali, HS mencekik mereka hingga tewas.

Hal ini sesuai dengan penemuan polisi saat menggelar olah TKP dimana tak ada tanda-tanda luka terbuka.

"Sedangkan untuk anak, kehabisan oksigen, karena tidak ditemukan luka terbuka," ujar Kapolres Metro Bekasi Kombes Indarto, Selasa (13/11/2018) Dikutip  dari Kompas.com.

6. Menenangkan diri berputar-putar membawa mobil korban

Usai membunuh, HS merasa perlu menenangkan dirinya.

HS memilih berputar-putar dengan menggunakan mobil milik korban.

"Setelah kejadian dia menggunakan mobil X-Trail, muter-muter," ujar Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Wahyu Hadiningrat yang dikutip dari Wartakota.

7. Membuang Linggis ke Kawasan Kalimalang

Setelah berputar-putar, HS membuang linggis yang ia gunakan untuk membunuh ke Kalimalang.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, "Ya, HS membuang linggis tersebut," dikutip dari Tribun Jakarta.

Polisi bahkan meminta HS menunjukkan lokasi pembuangan linggis pada Kamis (15/11/2018) sore.

Namun karena faktor cuaca, linggis itu belum ditemukan.

"Sampai sekarang belum kita temukan karena dibuang di Kalimalang," kata Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/11/2018).

"Karena hujan deras, akhirnya pencarian ditunda. Nanti akan kita cari kembali," ucap Argo Yuwono dikutip dari Tribunnews.

8. Pergi ke klinik untuk obati jarinya

Sebelumnya, polisi menemukan bercak hitam di kuku HS yang diduga noda bekas darah.

HS mengaku pada polisi jika telunjuk tangannya terluka sehingga ada darah.

"HS ini ada luka di jari telunjuk tangan. Dia kemudian pada jam 5 pagi berobat ke klinik dideket kos-kosannya di Cikarang sekitar 500 meter dari kos untuk obati jari. Ditanya perawat, mengaku ke perawat jatuh," ucap Argo dikutip dari Tribun Jakarta.

Usai dari Klinik, HS meninggalkan mobil korban di kontrakan Ameera di Desa Mekar Mukti Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

HS berniat mendaki gunung, namun polisi berhasil menangkapnya pada Rabu (16/11/2018) malam.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved