Kabar Probolinggo
GALERI FOTO - Dampak Banjir Bandang yang Mengerikan di Probolinggo
Banjir bandang yang menerjang empat desa yakni Kedaton, Lawang Kedaton, Andung Sari dan Andung Biru, di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo
Penulis: Galih Lintartika | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, PROBOLINGGO - Banjir bandang yang menerjang empat desa yakni Kedaton, Lawang Kedaton, Andung Sari dan Andung Biru, di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (10/12/2018) malam menyisakan luka yang mendalam bagi warga setempat.
Warga masih trauma akan kejadian yang memporak-porandakan puluhan rumah, jembatan dan beberala fasitas umum di dua desa ini.
Bahkan, dua warga setempat sempat tertimpa longsor dan terbawa banjir. Keduanya ditemukan dalam kondisi tewas. Kondisi ini membuat warga semakin cemas. Mereka ketar - ketir akan ancaman banjir bandang susulan mengingat ini baru saja masuk musim penghujan.
"Jujur saya masih takut akan banjir bandang susulan ini. Semalam kejadiannya cepat sekali. Airnya sampai 1 meter lebih masuk rumah dan arusnya deras sekali," kata Nanik salah seorang warga.
Nanik pun tak menyangka kejadian akan menimpa kampungnya. Ia sekarang hanya bisa bertahan hidup di tenda pengungsian. Sebagian bangunan rumahnya hanyut terbawa banjir bandang. Dan sebagian sisanya masih utuh.Itu juga terjadi pada perabotan rumahnya. Ada sebagian perabotan yang tersisa dan sisanya terbawa banjir.
"Sudah hancur semuanya, sekalipun ada yang sisa kondisinya pasti sudah rusak karena terkena lumpur," akunya.
Ia pun hanya bisa pasrah sekarang. Ia sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari pemerintah. Perempuan berusia 35 tahun ini mengaku berharap mendapatkan bantuan sementara dan jangka panjang. Untuk sekarang , ia dan warga lain butuh makanan dan tenda yang aman. Kalau jangka panjang, ia berharap ada bantuan perbaikan atau bahkan pembangunan rumah. "Saya sudah tidak punya tempat tinggal," jelas dia.
Komar (39), korban banjir bandang lainnya menyebut mengalami kerugian mencapai Rp 250 juta. Ia mengaku bangunan rumahnya memang masih utuh. Tapi, semua perabotannya hanyut dan rumahnya terendam lumpur kurang lebih setinggi 50 sentimeter. "Kalau bisa ada segera bantuan ke sini. Terus kami minta pemerintah segera bangunkan jembatan darurat agar kami bisa keluar dari sini, jembatannya hanyut dibawa banjir. Saya kira ini musim hujan yang paling parah sampai terjadi banjir bandang," urainya.
Sementara itu, banjir bandang yang menerjang empat Desa di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ini membuat tujuh jembatan penghubung antar desa setempat terputus. Ada sekitar 566 KK (Kepala Keluarga) yang terisolir dan tidak bisa kemana - mana. Tujuh jembatan yang rusak itu terdiri dari empat jembatan di Desa Andung Biru dan 3 jembatan di Desa Tiris. "Jembatan-jembatan ini dilewati oleh sungai Sungai Lawang Kedaton yang bersatu dengan sungai Sumber Kapong,” kata Roby Siswanto, Camat Tiris.
Roby mengungkapkan, pihaknya masih berusaha mencarikan solusi yang terbaik untuk kejadian putusnya jembatan penghubung ini. Kata dia, ini masih dirapatkan dan dikomunikasikan dengan sejumlah pihak. Kemungkinan untuk membuat jembatan darurat itu memang sangat kuat. Tapi, sangat beresiko mengingat kekuatan jembatan darurat ini tidak sangat kuat, karena dibangunnya untuk sementara bukan permanen.
Nah, untuk tahap awal ini, lanjut Camat, ada solusi yakni untuk warga yang berpindah, ada akses dua Dusun di Andung Biru. Tapi, akses ini hanya bisa dilewati roda dua saja. Caranya dengan menerobos sawah warga atau jalan setapak. Kendaraan roda empat sama sekali tidak bisa lewat. "Kejadian ini juga memutus jalan antar kabupaten. Yakni di jalan penghubung Kabupaten Probolinggo dengan Kabupaten Jember di Desa Tlogo Argo akibat tertimba longsor,” tambah dia.
Kerusakan paling parah terjadi di Desa Andung Biru. Di sana, ada 63 rumah dan bangunan yang rusak. Di Dusun Lawang Kedaton ada 29 unit, Dusun Kedaton 24 unit dan Dusun Campoan 10 unit. Sedang sisanya, yakni 2 rumah rusak tertimpa longsor di Desa Tlogo Argo.
Data terbaru yang dihimpun Pemerintah BPBD, ada 334 KK berada di Dusun Lawang Kedaton dan 232 KK di Dusun Kedaton. Ribuan warga di dua Dusun tersebut terisolir. Sebab akses jalannya tertimbun longsor di 3 titik. Jalan desa tertimbun tanah bebatuan dan pohon setinggi 2 meter lebih.
Hingga kini, warga bersama pemerintah setempat dan TNI masih melakukan pembersihan. BPBD juga mendatangkan alat berat melakukan pembersihan. Pembersihan difokuskan pada rumah yang aksesnya bisa dijangkau sembari menunggu solusi terkait jembatan yang roboh dan hancur akibat banjir bandang. "Kami akan kerjakan secepatnya. Mudah - mudahan kami segera temukan solusi yang terbaik dan warga bisa kembali beraktivitas seperti biasanya," pungkasnya.