Advertorial

Jelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, Sutiaji Tinjau Ketersedian Bahan Pangan dan Bahan Bakar

Wali Kota Malang, Sutiaji meninjau sejumlah titik menjelang liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019

Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/HAYU YUDHA PRABOWO
Wali Kota Malang, Sutiaji, dan Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam Pemantauan Ketersediaan dan Stabilitas Harga Bahan Pokok di Pasar Gadang, Kota Malang, Selasa (18/12/2018). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Wali Kota Malang, Sutiaji meninjau sejumlah titik menjelang liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, Selasa (18/12/2018).

Sutiaji meninjau Pasar Gadang Lama, kemudian berlanjut ke Bulog dan Terminal BBM Malang.

Peninjauan itu untuk memastikan pasokan pangan di Kota Malang terjangkau.

Di Pasar Gadang Lama, Sutiaji meninjau dagangan pedagang. Ia juga berinteraksi dengan sejumlah pedagang.

Dikatakan Sutiaji, harga kebutuhan pokok di Kota Malang relatif stabil menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Sekalipun ada kenaikkan harga, namun kenaikkan nasih dianggap wajar.

Dari hasil tinjauannya, ada sejumlah kenaikkan harga.

Namun menurutnya, kenaikkan itu masih wajar dan tidak mengkhawatirkan.

Kenaikan itu yakni berkisar Rp 1.000 hingga Rp 3.000.

“Ada sejumlah kenaikan, tetapi itu masih wajar,” ujar Sutiaji saat meninjau harga di Pasar Gadang Lama, Selasa (18/12/2018).

Ditegaskannya, peninjauan itu untuk untuk menjaga stabilitas harga di Kota Malang.

Ketika menjelang hari besar, Pemkot Malang ingin memastikan stok terpenuhi dan terkendali.

“Ketika ada kepastian stok, ada keyakinan fluktasi harga bisa dikontrol.”

“Setelah kami tinjau, beras, telur,bawang merah, bawang putih, dan ayam ada kenaikkan. Saya kira wajar,” paparnya.

Tepung menjadi komoditas yang menjadi perhatian Sutiaji.

Pasalnya, ketika Pemkot Malang menampung aspirasi para pedagang di Kota Malang, banyak yang mengeluhkan soal komoditas tepung.

Hal itu dimaklumi Sutiaji karena banyak bahan olahan yang menggunakan tepung.

“Banyak olahan pakai tepung seperti weci, mendoan, ada lagi pentol juga pakai tepung.”

“Tapi tepung bukan kebutuhan primer. Kami tetap memberi perhatian kepada kebutuhan primer terlebih dahulu,” terangnya.

Setelah dari Pasar Gadang Lama, Sutiaji melanjutkan ke Kantor Bulog.

Di kantor Bulog, Sutiaji meninjau pasokan beras yang ada di gudang.

Cadangan beras yang ada di gudang milik Bulog Sub Divre Malang mencapai 26.000 ton.

“Cadangan beras kami aman sampai Agustus 2019,” tutur Hafizhsyah, Waka Bulog Sub Divre Malang.

Bulog Sub Divre Malang menyalurkan 7,5 hingga 10 ton beras setiap hari di wilayah Malang Raya dalam rangka operasi pasar.

Sedangkan kuota di Kota Malang sebanyak 5 ton per hari.

Hafizhsyah mengatakan tahun ini realisasi serapan gabah Bulog Sub Divre Malang hanya 40 persen dari target.

Setelah itu, Sutiaji mengakhiri peninjauannya di Pertamina Terminal BBM Malang.

Di sana, Sutiaji mendapatkan informasi bahwa untuk Kota Malang, stok BBM diprediksi aman dalam tiga sampai empat hari ke depan.

Kapastias timbun di Terminal BBM Malang mencapai 6800 Kl.

Jumlah itu didistribusikan ke kawasan sekitar seperti Blitar, Tulungagung hingga Lumajang.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved