Malang Raya
Jalan Tol Pandaan Malang Dibuka Gratis, Perhatikan Kondisi di Lawang dan Jadwal Satu Arah
Meski sudah resmi sudah bisa dilewati, tapi pengguna jalan di tol Pandaan -Malang masih perlu ekstra hati-hati karena kondisi jalan tol
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
Taufik mengatakan, menjelang siang dan sore hari, volum kendaraan menurun menjadi sekitar 200 an.
Ia mengatakan, banyak pengguna kendaraan yang antusias melewati tol Pandaan – Malang meskipun masih fungsional.
"Sedangkan prediksi puncak 1.000 kendaraan bakal masuk pada 24 dan 25 Desember kemudian malam tahun baru sejak pagi," ujar Ahmad Taufik.
Taufik mengatakan tol fungsional hanya dibuka hingga sore pukul 17.00 wib.
Pemberlakuan itu karena lampu penerangan jalan utama belum terpasang semua.
Sedangkan kendaraan yang boleh melintas hanya roda empat dan tanpa dipungut biaya alias gratis
Pantauan Surya di lokasi, sekalipun belum ada lampu penerangan tapi sudah banyak rambu-rambu dan penunjuk jalan. Rambu-rambu yang terpasang seperti papan peringatan kecepatan, papan penunjuk arah.
“Harapanya dibukanya tol fungsional dapat mengurai kemacetan dijalur utama Surabaya menuju Malang. Maupun sebaliknya," tutur Ahmad Taufik.
Ahmad Taufik menyebut pada momen libur Nataru peningkatan volume kendaraan diprediksi mencapai sekitar 50 persen dibandingkan hari biasa.
Pada hari biasa jumlah pengendara yang melalui jalan raya Lawang hingga Singosari sekitar 1000 kendaraan perjam.
"Kami prediksi meningkat. Lumayanlah hari pertama ini jalan tol fungsional sudah dapat dilalui dengan lancar. Kami juga lakukan rekayasa lampu lalulintas untuk memecah kemacetan di Karanglo, Malang," kata Ahmad Taufik.
Lutfi Hariyanto, seorang pengemudi menceritakan pengalamannya melintasi tol Pandaan – Malang. Menurutnya, jalur tol membuat waktu tempuh semakin pendek. Selain itu, ia bisa terbebas dari kemacetan.
“Ya mungkin karena masih belum penuh beroperasi ya. Tapi jujur saja dari Surabaya ke sini bisa hemat waktu sekitar 40 an menit,” paparnya.
Lutfi memang sering bepergian Surabaya – Malang untuk urusan pekerjaan. Menurutnya, dengan jarak tempuh yang lebih fleksibel dan cepat, membantu pekerjaannya.
“Kalau macet terus kan tidak produkti. Kadang juga jenuh di tengah kemacetan terus. Surabaya macet, Sidoarjo macet. Lawang macet, Singosari juga macet. Tapi sekarang rasanya lega,” imbuhnya.
Dengan adanya tol itu, ia berharap pemerintah segera meresmikan. Di sisi lain, Lutfi mengomentari kondisi alam yang dilintasi tol.
Pegunungan yang berjajar sepanjang tol membuat pemandangan semakin enak dipandang.
Hal itu sedikit bisa menghibur sepanjang jalan.
*Berita diolah juga dari TribunJatim - Aminatus Sofya