Nasional

Bahaya Awan Berbentuk Gelombang Tsunami di Makassar, 5 Pesawat Sampai Menunda Pendaratan Karena ini

Bahaya awan berbentuk gelombang tsunami di Makassar yang viral terungkap, terbukti buat 5 pesawat berputar-putar di udara 20 menit karena ini

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
TribunVideo.com
Bahaya Awan Berbentuk Gelombang Tsunami di Makassar, 5 Pesawat Sampai Menunda Pendaratan Karena ini 

SURYAMALANG.COM - Bahaya awan berbentuk Gelombang Tsunami di Makassar yang viral menurut penjelasan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) terungkap. 

Setelah sebelumnya awan berbentuk Gelombang Tsunami di Makassar itu menghebohkan netizen di dunia maya, BMKG pun merilis penjelasannya. 

Tidak hanya itu, ternyata akibat awan berbentuk Gelombang Tsunami di Makassar tersebut, 5 pesawat menunda pendaratan dan berputar-putar di udara selama 15-20 menit. 

Awan berbentuk gelombang tsunami di Kota Makassar viral di media sosial itu terjadi pada Selasa (1/1/2019) kemarin sore. 

Potret Allea anak Ariel Noah dengan Sarah Amalia yang Jarang Tersorot, Kini Sudah Remaja dan Cantik

Respon Nia Ramadhani Dua Kali Disangka Karyawan Toko saat di London, Kesal, Lalu Tunjuk Penyebabnya

Himbauan BMKG Agar Masyarakat Waspadai Tsunami Susulan Gunung Anak Krakatau, Ada Temuan Retakan Baru

Awan Berbentuk Gelombang Tsunami di Makassar Viral, BMKG Ungkap Penjelasan, dan Bahayanya
Awan Berbentuk Gelombang Tsunami di Makassar Viral, BMKG Ungkap Penjelasan, dan Bahayanya (TribunMakassar.com)

Via Vallen Mau Nikah Tahun 2020, Berharap Ketemu Jodoh dan Ungkap Pria Idamannya, Cuma 2 Syarat

Rizky Febian Ungkap Kejadian Aneh di Rumah Rp 15 M Milliknya, Dari Potongan Rambut dan Cewek Ngesot

Awan Berbentuk Gelombang Tsunami di Makassar Viral, BMKG Ungkap Penjelasan, dan Bahayanya

Menurut BMKG awan berbentuk gelombang tsunami di Kota Makassar yang viral itu adalah sebuah fenomena yang berbahaya. 

Sebelumnya, awan berbentuk gelombang tsunami di Kota Makassar, Sulawesi Selatan itu muncul dan terlihat menggulung hitam pekat berbentuk gelombang tsunami di atas langit. 

Warga yang merekam video awan gelombang tsunami tersebut berada di dalam area Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dan mengunggahnya ke media sosial.

Dilansir dari Kompas.com artikel 'Viral, Awan Berbentuk Gelombang Tsunami Selimuti Langit Makassar, Ini Penjelasan BMKG' tayang Rabu, (2/1/2019).

Supermoon Akan Muncul Tanggal 21 Januari 2019, Fenomena Langit ini Juga Terjadi di Hari yang Sama

Inilah Sosok Pelatih Yang Di Inginkan Aremania Dengan Ciri Khas Singo Edan Ngeyel

Pecah Ban, Mobil Pickup Muat Buah Naga Oleng Tabrak Pagar Rumah Warga Di Pasuruan

Menurut prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Nur Asia Utami, yang dikonfirmasi pada Rabu (2/1/2019) pagi, peristiwa munculnya awan gelombang tsunami itu dikenal sebagal cell awan kumulonimbus yang cukup besar.

Berbahaya

Biasanya, awan kumulonimbus tersebut disertai hujan deras, petir, dan angin kencang.

“Peristiwa tersebut dikenal sebagai cell awan kumulonimbus yang cukup besar, biasanya menimbulkan hujan deras disertai kilat atau petir dan angin kencang. Periode luruhnya awan tersebut tergantung besarnya, bisa 1-2 jam,” katanya.

muncul awan berbentuk gelombang tsunami di makassar, BMKG jelaskan bahaya di baliknya
muncul awan berbentuk gelombang tsunami di makassar, BMKG jelaskan bahaya di baliknya (Instagram @makassar_iinfo )

Nur Asia Utami menuturkan, awan kumulonimbus ini berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, khususnya pesisir barat dan selatan.

“Awan kumulonimbus bisa terjadi di beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Bahkan, di Kota Makassar awan ini bisa tumbuh kembali,” tuturnya.

Nur Asia Utami menambahkan, awan kumulonimbus ini sangat berbahaya. Bahkan, membahayakan bagi lalu lintas penerbangan.

Sempat membuat heboh media sosial

Fenomena alam yang tiba-tiba muncul tepat di awal tahun 2019 itu, sempat membuat heboh media sosial dan jadi perbincangan hangat di media sosial.

Banyak dari warganet merasa ngeri melihat awan berbentuk menyerupai gelombang tsunami tersebut.

Mereka pun berharap Kota Makassar tetap aman dan tidak terjadi sesuatu yang menakutkan.

5 pesawat tunda pendaratan 

Saat awan berbentuk gelombang tsunami atau awan kumulonimbus menggulung di langit Kota Makassar, lima pesawat yang hendak mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar harus menunggu cuaca membaik.

Awan seperti gelombang tsunami terekam di langit Kota Makassar, Selasa (1/1/2019) sore.
Awan seperti gelombang tsunami terekam di langit Kota Makassar, Selasa (1/1/2019) sore. (Dok. Istimewa)

Dilansir dari Kompas.com artikel berjudul 'Ada Awan "Gelombang Tsunami" di Langit Makassar, 5 Pesawat Berputar-putar 20 Menit' tayang (2/1/2018).

Kelima pesawat tersebut terpaksa berputar-putar di ruang udara Makassar hingga 20 menit, dan baru bisa mendarat saat cuaca mulai membaik.

Hal itu disampaikan General Manager AirNav Indonesia cabang Makassar Air Traffic Service Centre (MATSC) Novy Pantaryanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (2/1/2019).

“Saat awan kumulonimbus menggulung di langit Kota Makassar, Selasa (1/1/2019) sore, ada lima pesawat yang mengalami penundaan mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Pesawat itu berputar-putar terlebih dahulu di atas sekitar 15 hingga 20 menit, lalu mendarat setelah cuaca mulai membaik,” ungkap Novy.

Novy mengatakan, awan berbentuk gelombang tsunami tersebut merupakan awan yang sangat berbahaya.

Di dalam gumpalan awan kumulonimbus itu terdapat partikel-partikel petir, es, dan lain-lainnya yang sangat membahayakan bagi penerbangan.

Bentuk awan aneh muncul saat stunami selat sunda
Bentuk awan aneh muncul saat stunami selat sunda (istimewa/ @infomakassar)

Awan kumulonimbus inilah yang paling dihindari pilot karena di dalam awan itu juga terdapat pusaran angin.

“Sangat mengerikan itu awan kumulonimbus. Kalau kita liat angin puting beliung, ekor angin itu ada di dalam awan kumulonimbus. Awan ini juga dapat membekukan mesin pesawat, karena di dalamnya terdapat banyak partikel-partikel es. Terdapat partikel petir dan sebagainya di dalam awan itu,” terangnya.

Meski awan kumulonimbus dianggap membahayakan bagi penerbangan, kata Novy, pihaknya telah mempunyai alat radar cuaca pada rute penerbangan yang bisa melacak cuaca hingga radius 100 km.

Oleh karna itu, jika terlihat awan kumulonimbus pada radar, pihaknya langsung menyampaikan hal itu dan pilot akan membelokkan pesawat hingga 15 derajat.

“Tidak ada pilot yang berani menembus awan kumulonimbus. Jadi kita mempunyai radar cuaca dan berkoordinasi dengan BMKG sehingga data dari BMKG yang diperoleh terkait cuaca buruk akan disampaikan kepada pilot. Jadi cuaca buruk yang terjadi, aman bagi lalu lintas penerbangan,” terangnya.

 Novy menambahkan, awan kumulonimbus berada diketinggian 1.000 hingga 15.000 kaki sehingga penerbangan dengan ketinggian 30.000 hingga 40.000 kaki aman bagi pesawat.

“Jadi, lalu lintas penerbangan aman jika ada cuaca buruk yang mengancam,” tambahnya.

Berikut cuplikan video awan berbentuk tsunami di Kota Makassar:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved