Malang Raya
Tuntutan Anggota DPRD Kota Malang Terkait Antisipasi Wabah Demam Berdarah Dengue
Januari 2019, terdapat sejumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Malang. Mulai banyaknya warga Kota Malang yang terjangkit DBD menjadi sorota
Penulis: Benni Indo | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Januari 2019, terdapat sejumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Malang. Mulai banyaknya warga Kota Malang yang terjangkit DBD menjadi sorotan anggota DPRD Kota Malang.
Anggota DPRD Kota Malang Komisi B, Lookh Mahfudz menyoroti keberadaan selokan dan gorong-gorong di perkampungan yang kotor. Salah satunya di kawasan Kelurahan Arjowinangun, RW 3.
Dalam tinjauannya, di kawasan tersebut terdapat gorong-gorong yang airnya tidak mengalir sehingga menggenang.
"Genangan airnya itu nggak bisa mengalir, jadi airnya diam. Ini juga yang menjadi salah satu faktor banyak jentik nyamuk hidup," kata Lookh Mahfudz pada, Jumat (1/2/2019).
Politisi PAN ini meminta agar Pemerintah Kota Malang segera memantau titik gorong-gorong. Terutama saat musim hujan seperti sekarang. Pemerintah diharapkan membuat gorong-gorong yang airnya bisa mengalir dan kondisinya sehat.
"Gorong-gorongnya sangat buruk, maka kami sudah sempat berbincang dengan Dinkes untuk merekomendasikan ke dinas terkait membuat gorong-gorong sehat," paparnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Asih Tri Rachmi menjelaskan, dinasnya mencatat, sepanjang Bulan Januari 2019 terdapat 44 kasus warga yang terjangkit penyakit demam berdarah.
"2019, Bulan Januari 44 kasus, namun kematian tidak ada," kata Asih.
Angka kasus demam berdarah yang tercatat selama satu bulan ini berpotensi melebihi jumlah pada setahun penuh di 2018. Sepanjang 2018, kasus demam berdarah di Kota Malang ada 82 kasus dengan korban meninggal satu orang.
Sementara pada 2017 terdapat 105 kasus, sementara yang meninggal sebanyak tiga orang. Pada 2016 terdapat 464 kasus dengan korban meninggal sebanyak tiga orang.
Lalu pada tahun 2015 tercatat 298 kasus dan meninggal tiga orang.
"Titik rawan demam berdarah terutama di daerah - daerah padat penduduk," imbuhnya.
Dinas Kesehatan Kota Malang sudah melakukan upaya pencegahan dengan memantau kondisi di lingkungan warga.
Dinkes Kota Malang menggerakan kader posyandu dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk memantau jentik baik di lingkungan masyarakat maupun sekolah.