Internasional
Ikan Oarfish Muncul di Jepang, Benarkah Jadi Pertanda Datangnya Gempa Bumi dan Tsunami?
Ikan Oarfish muncul di Jepang, hal ini membuat masyarakat Jepang mendadak gelisah, pasalnya ikan ini dipercaya pertanda bencana alam.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: eko darmoko
Tapi, tambahnya, dia percaya bahwa ikan ini cenderung naik ke permukaan ketika kondisi fisik mereka sedang buruk.
“Terbawa arus air, itulah sebabnya mereka begitu sering mati ketika ditemukan,” sambungnya.
Dia juga menambahkan bahwa tautan ikan ini dengan aktivitas seismik telah terjadi selama bertahun-tahun.
“Tapi tidak ada bukti ilmiah tentang hubungan itu, jadi orang-orang tidak perlu khawatir,” ujarnya, mantap.
Reputasi Oarfish sebagai pertanda bencana alam justru meningkat ketika setidaknya 10 ekor Oarfish terdampar di pantai pada 2010 lalu.
Pada Maret 2011, gempa berkekuatan 9 SR melanda timur laut Jepang, memicu tsunami besar yang menewaskan hampir 19 ribu orang dan menghancurkan pembangkit nuklir Fukushima.
Pengalaman tersebut membuat masyarakat Jepang masih khawatir terkait kemunculan Oarfish ini.
Belum lagi karena adanya peringatan gempa bumi yang mungkin terjadi di Palung Nankai dalam waktu dekat.
Untuk diketahui, Palung Nakai adalah palung yang membentang secara pararel ke pantai selatan Jepang dari Nagoya ke Pulau Kyusu di selatan.
Tak hanya itu, gempa tersebut diprediksi bisa mendatangkan tsunami dahsyat.
Bahkan menurut prediksi pemerintah baru-baru ini tsunami setinggi lebih dari 30 meter bisa terjadi akibat gempa yang sangat dahsyat.
Oleh sebab itu, orang-orang Jepang telah bersiap-siap “menyambutnya” dengan menimbun radio portable, baterai, dan teknologi lama.
Kendati demikian, Profesor Shigeo Aramaki, Seismolog di Universitas Tokyo memastikan tak ada hubungan antara perilaku hewan dengan aktivitas seismic.
“Tidak ada,” tepisnya.
“Saya bukan spesialis ikan, tapi tidak ada literatur akademik yang telah membuktikan adanya hubungan ilmiah antara perilaku hewan dan aktivitas seismic,” tambahnya.