Timnas Indonesia

Polemik Klub Malaysia Tak Beri Izin Pemain Bela Timnas, Saddil Ramdani Bikin Permohonan Ini

Saddil Ramdani tak bisa bergabung dengan Timnas U-22 Indonesia karena tidak mendapat izin dari klubnya saat ini di Malaysia, Pahang FA.

Editor: Dyan Rekohadi
Twitter/@officialpahang
Saddil Ramdani akhirnya tak masuk skuat Timnas U-22 Indonesia karena tak diizinkan klubnya saat ini di Malaysia, Pahang FA 

SURYAMALANG.COM - Pelatih Timnas U-22 Indonesia Indra Sjafri nampaknya harus melupakan Saddil Ramdani untuk jadi bagian dari timnya di ajang Piala AFF U-22 2019 karena urusan izin klub.

Saddil Ramdani tak bisa bergabung dengan Timnas U-22 Indonesia karena tidak mendapat izin dari klubnya saat ini, Pahang FA.

Permasalahan izin dari klub inipun akhirnya jadi permasalah tersendiri bagi federasi sepak bola Indonesia, PSSI dan Malaysia, FAM.

Di antara alasan utama yang diberikan oleh klub melarang bermain bergabung dengan timnas karena turnamen Piala AFF U-22 2019 bukanlah agenda Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Daftar Nama 23 Pemain Timnas U-22 Indonesia untuk Piala AFF, Osvaldo Haay Masuk-Tanpa Saddil Ramdani

Kisah Nella Kharisma Rintis Karier, Akrab dengan Saweran, Dinodai Penonton Hingga Rela Hujan-hujanan

Polisi Belum Tangani Kasus Dugaan Guru C4bul SDN Kota Malang, Ternyata Ada Alasan Ini Di Baliknya

Federasi sepak bola Indonesia (PSSI) juga telah melakukan protes terkait status Saddil.

Pasalnya, Pahang dikabarkan juga telah melepas dua pemainnya ke timnas U-22 Malaysia, yakni Kogileswaran Raj Mohana Raj dan Dinesh Rajasingam.

Tapi permasalah klub di Malaysia yang tak melepaskan pemainnya untuk Timnas di ajang Piala AFF U-22 2019 bukan hanya terkait Saddil.

Sebagaimana dikutip dari media olahraga Malaysia, BHarian, terdapat lima pemain tak mendapat izin dari timnya untuk bergabung dengan timnas U-22 Malaysia.

Mereka adalah Mohd Fadzrul Danel Mohd Nizam (Kedah FA), Muhammad Danial Amier Norhisham (Felda United), Muhammad Zahril Azri Zabri (Felda United), Mohd Faisal Abdul Halim (Pahang FA), dan Syahmi Safari (Selangor FA).

Keputusan ini lantas menimbulkan kritikan dari penggiat olahraga Malaysia salah satunya adalah mantan Ketua Komite Disiplin Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Kamarudin Abdullah.

Kamarudin menilai bahwa tindakan pelarangan itu telah mempermalukan federasi sepak bola Malaysia.

"Asosiasi negara atau klub juga tidak menghormati FAM sementara FAM adalah badan induk. Sangat memalukan bagi FAM ketika hal semacam ini terjadi dan apakah FAM tidak melakukan apa-apa?" ucap Kamaruddin dikutip dari Bharian pada Selasa (12/2/2019).

Kamaruddin menegaskan bahwa FAM harus bertindak tegas dengan kejadian ini.

"FAM harus lebih keras dengan menetapkan aturan untuk mewajibkan setiap tim melepaskan pemain mereka ke pemusatan latihan saat dibutuhkan," ujar Kamaruddin menambahkan.

Semestinya asosiasi negara dan klub bisa memberikan andil untuk tim nasional terutama di ajang Piala AFF.

"Saya cukup sensitif ketika ada kasus seperti ini karena apa gunanya asosiasi negara dan klub jika mereka tidak dapat menyediakan pemain untuk tim nasional," tutur Kamaruddin lagi.

PSSI bahkan turun tangan dengan bernegosiasi bersama FAM ( Federasi Sepak Bola Malaysia).

"Sekarang lagi negosiasi oleh FAM langsung ya," ucap Ratu Tisha di Kantor PSSI, Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019).

"Komunikasi ini kami bangun untuk bisa menginzinkan Saddil Ramdani karena ini kan di Asia Tenggara," ucap dia lagi.

Namun, sampai berita bahwa skuat timnas U-22 Indonesia telah dirilis, negosiasi tersebut belum membuahkan hasil.

Timnas U-22 Indonesia akhirnya telah menetapkan 23 nama pemain untuk menghadapi Piala AFF U-22 2019 di Kamboja pada Rabu (13/2/2019).

Nama Saddil Ramdani tidak tecatat di dalam rilis tersebut.

Beberapa saat sebelum perilisan skuat timnas U-22 Indonesia, mantan pemain Persela Lamongan ungkap sebuah permohonan.

Saddil meminta kepada semua pihak untuk dapat menyikapi polemik tersebut dengan bijak.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa tidak diizinkannya dia bergabung dengan timnas bukan karena kehendak dari pihak timnya.

Ia memohon agar jangan ada kata kasar yang terucap untuk menyikapi persoalan tersebut.

permohonan Saddil Ramdani melalui akun media sosialnya
permohonan Saddil Ramdani melalui akun media sosialnya (instagram/@saddilramdani)

"Jangan selalu menyalahkan sesuatu tanpa tau penyebabnya apa, mengapa dan kenapa," 

"Tolong sikapi sesuatu hal dengan bijak dan memberikan kritik kepada seseorang karena apa yang kalian pikirkan belum tentu itu benar,"

"Saya memohon teman-teman dan kawan-kawanku tolong bersabar, ini bukan kehendak dari pihak tim atau manajemen,"

"Karena disini mematuhi aturan bukan seenaknya sendiri,"

"Saya pribadi memohon dengan sangat jangan ada lagi kata-kata atau bahasa yang kurang baik di dengar, terima kasih," isi dari pesan Sadiil Ramdani.

*Artikel ini telah ditayangkan sebelumnya di Bolastylo.com

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved