Kabar Surabaya

Dilema Driver Ojek Online, Parkir Resmi Mahal, Parkir Liar jadi Target Maling Motor dan Helm

ramainya ojol tidak selaras dengan lahan parkir yang disediakan oleh Pakuwon Group.

Penulis: Delya Octovie | Editor: yuli
Delya Oktovie - SuryaMalang.com
Para tukang ojek online (ojol) daerah Surabaya Barat kerap mangkal di bundaran depan Pakuwon Trade Center (PTC) karena banyaknya permintaan jasa di mal tersebut dan juga Pakuwon Mall. 

Satu di antara ojol, Burhanuddin, mengakui ia dan ojol lainnya kesulitan jika harus parkir di PTC, karena lokasinya terlalu jauh dan harus membayar parkir sebesar Rp 4.000.

Sedangkan kebanyakan ojol yang parkir adalah pelaku jasa pengiriman makanan ataupun barang, sehingga durasi parkir tidak selama pengunjung biasa.

Kondisi mereka berbeda dengan ojol yang menjemput penumpang, karena mereka hanya perlu berhenti sejenak di pinggir mal sampai penumpang menghampiri.

"Mayoritas di sini memang jasa Go-Food, kalau Go-Ride kan cepat, mereka bertemu penumpang langsung berangkat. Kalau Go-Food kan harus masuk mal, menunggu makanan, jadi agak lama, tapi tidak selama parkir motor biasa," jelas Totok.

Promotion Manager Pakuwon Mall, Dian Aprilliana Dewi, mengatakan pihaknya sudah tahu tentang persoalan parkir liar ojol ini.

Pakuwon Group menurutnya sudah punya niat membuat lahan parkir khusus ojol, tetapi mereka belum mendapat solusi yang tepat.

"Iya, sudah ada niatan membuat. Kami lagi cari solusinya karena area depan Pakuwon yang sering dipakai parkir ojol itu bukan milik Pakuwon, jadi tidak bisa memberi tempat di depan," ujarnya.

Lahan tersebut, tambahnya, merupakan konsorsium beberapa pihak, satu di antaranya Bukit Darmo, sehingga bukan murni milik Pakuwon Group.

"Kalau murni mungkin bisa, tapi karena bukan jadi tidak bisa dibuat parkir khusus," ucapnya.

Jika lahan parkir dibuat di dalam mal, kendala yang dihadapi adalah kebutuhan akan lahan yang besar, sementara Dian mengakui kini pihaknya sedang kewalahan dengan parkiran motor yang sudah ada, karena sudah tidak cukup menampung pengunjung.

"Kalau diberi tempat di belakang kan itu tetap parkir motor dan itu jauh. Kami belum bisa memberi spesial karena lahan kami saja sudah terbatas, sudah tidak cukup parkir motor itu. Ini lagi kami pikirkan gimana caranya," tutupnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved