10 Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan Menurut dr Hendera Henderi SpOG
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi National Hospital Surabaya, dr Hendera Henderi SpOG, menjelaskan mitos dan fakta seputar kehamilan.
Selanjutnya adalah mitos bahwa ibu hamil tidak boleh berolahraga.
Seseorang yang sedang hamil, sebenarnya boleh-boleh saja menjalani olahraga selama dinyatakan dan diperbolehkan oleh dokter.
Namun, yang harus diingat adalah melakukan olahraga yang tidak terlalu berat dan disesuaikan oleh kondisi masing-masing hamil.
"Setiap ibu hamil memiliki kondisi yang berbeda. Oleh karena itu harus tetap berkonsultasi dengan dokter ahli guna menemukan olahraga apa yang cocok untuk dilakukan," tutur Hendera.
Karena, lanjutnya, ada beberapa kasus ibu hamil yang memang tidak boleh banyak bergerak. Maka dari itu, konsultasi penting sebelum memutuskan untuk berolahraga.
5. Mitos: Ibu Hamil Harus Makan dengan Porsi Dua Kali Lipat
Ternyata, ibu hamil sebaiknya tidak makan dengan porsi dua kali lipat dari biasanya.
Karena, tutur Hendera, pada ibu hamil, yang seharusnya diperbanyak ialah nutrisi bukan porsi makanan yang dikonsumsi.
Makan dengan porsi terlalu berlebihan, lanjutnya, malah bisa membuat berat badan ibu hamil meningkat tajam. Padahal, masing-masing ibu hamil memiliki batas maksimal kenaikan berat badan yang telah diukur sebelum kehamilan.
"Kalau naiknya terlalu banyak, akan berisiko ketika proses persalinan," pungkasanya.
Lebih baik, ibu hamil memperbanyak nutrisi dengan makan makanan yang di antaranya mengandung tinggi protein nabati dan hewani. Serta meningkatkan konsumsi sayur-sayuran.
6. Mitos: Berhubungan Badan Selama Hamil Dapat Membahayakan Janin
Berhubungan badan selama hamil, ternyata tidak membahayakan janin yang dikandung.
Selama tidak ada masalah, berhubungan badan selama masa kehamilan masih bisa dilakukan.
Kegiatan tersebut, tutur Hendera, malah bisa membantu dalam proses melahirkan kelak.