Breaking News

Malang Raya

Wartawan Asal Kabupaten Malang Berkisah Tentang Perjalanan ke Italia Hingga Disangka Erick Thohir

Erik Purnama Putra Wartawan Asal Kabupaten Malang Berkisah Tentang Perjalanan ke Italia Hingga Disangka Erick Thohir

Penulis: Eko Darmoko | Editor: eko darmoko
dok pribadi erik
Buku Erik Purnama Putra berjudul 'Menjadi Wartawan dan Seikat Kisah yang Menyertainya' 

SURYAMALANG.COM - Erik Purnama Putra, pria asal Kabupaten Malang, meluncurkan buku yang berisi tentang pengalamannya kala menjadi wartawan di sebuah surat kabar nasional.

Buku tulisan Erik ini berjudul 'Menjadi Wartawan dan Seikat Kisah yang Menyertainya'. Buku karya Erik Purnama Putra ini berisi beragam pengalaman dan kisah selama menjadi wartawan di periode 2009-2019.

Ada kisah lucu, menjengkelkan, menegangkan, hingga menggembirakan yang termuat dalam buku terbitan Infermia Publishing pada Februari 2019 ini.

Misalnya, Erik pernah tiba-tiba ditelepon Sekretaris Kabinet (Seskab) periode 2009-2014 Dipo Alam, karena disangka sebagai Erick Thohir. Kesamaan nama membuat narasumber salah menyangka. Erik dikira sebagai Erick Thohir, si pengusaha sukses tersebut.

Erik Purnama Putra mengatakan, alasan pembuatan buku ini terkait dengan keinginannya untuk merekam perjalanannya selama menjadi wartawan.

Erik Purnama Putra
Erik Purnama Putra (Facebook)

Alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini ingin supaya pengalaman di lapangan, selama di kantor, dan saat tugas luar kota, bisa dibaca oleh orang lain.

Dengan begitu, menurut Erik, buku ini sangat cocok dibaca jurnalis muda, dosen, humas pemerintah, dan praktisi.

"Bagi saya, buku itu merupakan mahkota wartawan. Dengan buku, saya merasa lengkap menjadi wartawan," kata Erik dalam siaran pers dalam diterima SURYAMALANG.COM, Kamis (21/3/2019).

Dia menceritakan, buku ini diberi kata pengantar oleh Sandiaga Salahuddin Uno yang saat ini menjadi calon wakil presiden (cawapres) 2019. Erik pun mengapresiasi Sandiaga Uno yang berkenan menyempatkan waktu untuk memberikan kata pengantar bukunya.

"Terima kasih kepada Bang Sandi yang mau memberi testimoni untuk dijadikan kata pengantar buku ini," kata Erik yang lahir di Kabupaten Malang, pada 25 Juli 1986 silam.

Sementara itu, salah seorang pembaca buku, Husamah memuji karya Erik yang dianggap menceritakan berbagai pengalaman menarik di dunia wartawan.

"Buku ini keren. Bahasanya santai banget. Serasa menyelami dunia wartawan," kata Husamah yang tercatat dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.

Di antara kisah yang tertuang dalam buku ini, ada sepenggal kisah yang lumayan menggetarkan dan bikin jantungan.

Dikisahkan dalam buku tersebut, perasaan waswas menghantui Erik karena visa Schengen untuk keberangkatan liputan di Italia masih belum ada kabarnya. Padahal, keesokan harinya, Erik harus sudah berangkat lewat Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Malpensa, Milan.

Seorang staf perusahaan yang membantu pengurusan visa tiba-tiba mengirimkan pesan kepada Erik, memastikan visa keluar keesokan harinya.

Pada hari keberangkatan, Erik pun langsung menuju kantor VFS di Kuningan City, Jakarta Selatan. Benar saja, sekitar pukul 11.00 WIB, visa Erik akhirnya terbit.

Dia pun kemudian segera memesan taksi untuk menuju ke Bandara Soekarno-Hatta, karena sore harinya harus sudah terbang ke Negeri Pizza untuk melakukan peliputan acara Milan Expo 2015.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved