Nasional
Komplotan Perampok Asal Lampung Ini Libatkan Cewek, Modusnya Ajak Kencan, Gerebek & Minta Uang Damai
Komplotan perampok asal Lampung ini beraksi dengan memanfaatkan gadis sebagai umpan.
SURYAMALANG.COM – Komplotan perampok asal Lampung ini beraksi dengan memanfaatkan gadis sebagai umpan.
Gadis yang diketahui bernama Berta Liana (23) itu bertugas menggaet pria.
Dia sengaja mengajak korban kencan di kamar kosnya di Kampung Ono Harjo, Lampung Tengah, Lampung.
Berta berkomplot dengan tiga pria untuk memeras korban yang datang ke kamar kos di Lampung Tengah.
Kini sepak terjang komplotan perampok ini berakhir.
Anggota Polsek Terbanggi Besar telah menangkap komplotan perampok ini.
Kapolsek Terbanggi Besar, Komisaris Donny Hendridunand mengatakan penangkapan para tersangka itu sesuai pengembangan atas laporan korban bernama Lukman Hakim.
“Begitu menerima laporan korban, kami tangkap para tersangka pada Rabu (20/3/2019) di rumah masing-masing,” ujar Donny.
Empat tersangka adalah Berta dan Sutat ditangkap di Kampung Ono Harjo.
Tersangka Indra ditangkap Kampung Terbanggi Besar.
Sedangkan tersangka Efendi ditangkap di Gunung Sugih.
Polisi menyita satu motor Mio Soul warna hijau biru.
Aksi perampokan ini bermula dari pertemuan Berta dengan Lukman Hakim di Bandar Jaya, Lampung Tengah.
Dalam pertemuan itu, Berta dan Lukman Hakim saling bertukar nomor WhatsApp (WA).
Komunikasi pun berlanjut ke WhatsApp.
Ternyata Berta dan tiga rekannya sengaja mengatur skenario untuk menjebak Lukman.
Berta mengajak Lukman kencan di kamar kosnya di Kampung Ono Harjo, Lampung Tengah.
Kemudian Lukman datang ke kos Berta melalui pintu belakang, Selasa (19/3/2019) sekitar pukul 22.00 WIB.
Setelah beberapa lama berduaan di dalam kamar, tiba-tiba Indra dan Efendi datang.
Dua orang-orang ini pura-pura menggerebek pasangan itu.
Tak lama kemudian Sutatno (Sutat) datang dengan mengaku sebagai suami Berta Liana.
Dalam kondisi tersebut, korban terdesak dan tak bisa berbuat apa-apa karena digerebek tiga orang lelaki.
Sutat minta uang damai kepada korban sebesar Rp 20 juta malam itu juga.
“Sutat mengancam menggunakan senjata tajam, dan memaksa saya menyerahkan uang damai,” kata Lukman.
Karena tidak ada uang, Lukman harus meminjam uang dari kerabatnya.
Kemudian Lukman yang diantar Sutat pergi ke rumah kerabat Lukman untuk meminjam uang.
Saat itu Lukman hanya mendapat pinjaman sebesar Rp 2,5 juta.
Lukman berjanji akan mencari uang lagi pada keesokan harinya.
Namun, korban hanya bisa memenuhi uang sebesar Rp 2,5 juta lagi.
Jadi Lukam sudah memberikan total uang sebesar Rp 5 juta.
Berta Liana mengaku melibatkan tiga rekannya untuk menjebak Lukman Hakim.
“Setelah korban ketakutan, lalu dapat menyerahkan uang yang diinginkan,” papar dia.
Wanita yang mengaku belum bekerja itu mengaku baru beberapa bulan terakhir kenal dengan tiga tersangka lain.
Selain itu, aksi pemerasan dengan modus chatting dan berkencan itu baru satu kali dilakukan.
Sutat (40) mengatakan uang hasil pemerasan terhadap korban sudah mereka bagi tiga.
Setiap orang mendapat bagian berbeda sesuai dengan perannya masing-masing.
“Saya mendapat Rp 900.000, Efendi dapat Rp 750.000.”
“Sedangkan Berta dan Indra dapat Rp 2,1 juta.”
“Sisanya yang Rp 250.000 dibagi untuk makan dan rokok,” terang Sutat kepada penyidik kepolisian.
Sutat mengaku sengaja melakukan pemerasan dengan mengumpankan teman perempuan mereka.
Tujuannya guna mendapatkan keuntungan dari uang perdamaian yang mereka sepakati.
Berita ini sudah dimuat di Tribunvideo.com dengan judul Gaet Pria di Kos Pakai Gadis Jadi Umpan Modus Komplotan Pemeras di Lampung Tengah