Malang Raya

Ikan Lele Raksasa Ditemukan di Jalan Ir Rais Kota Malang, Panjangnya Setara Tubuh Atas Orang Dewasa

Ikan Lele Raksasa Ditemukan di Jalan Ir Rais Kota Malang, Panjangnya Setara Tubuh Atas Orang Dewasa

Editor: eko darmoko
Facebook/Komunitas Peduli Malang
Ikan lele raksasa di Jalan Ir Rais Kota Malang, Jumat (5/4/2019). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Warga di sekitaran Jalan Ir Rais, Kecamatan Klojen, Kota Malang dikejutkan dengan temuan ikan lele raksasa atau ikan lele berukuran lebih besar pada umumnya.

Temuan ikan lele raksasa ini pun ramai diperbincangkan di laman grup Facebook Komunitas Peduli Malang (ASLI Malang) setelah diunggah oleh Arianom Iku Mbois, Jumat (5/4/2019) petang.

Dalam unggahan itu, Arianom membagikan dua foto seorang pria yang memegang ikan lele raksasa tersebut.

Pria berbaju warna oranye dan ungu dalam foto tersebut terlihat mengangkat ikan lele raksasa tersebut.

Panjang ikan lele raksasa itu setara dengan tubuh orang dewasa bagian atas pada umumnya, yakni ikan lele raksasa itu persis sepanjang dari kepala pria tersebut hingga bawah lingkar pinggangnya.

Temuan Baru dari Area Proyek Jalan Tol Malang - Pandaan, Mungkin Bekas Desa Kuno Pra Majapahit

Memecah Tabir Misteri Penemuan Jejak Kerajaan Majapahit di Bawah Proyek Jalan Tol Malang - Pandaan

Video : Sutiaji Paparkan Visi Kota Malang Bermartabat di Kantor Harian Surya Biro Malang

Sedangkan untuk memegang ikan lele raksasa itu, pria berbaju oranye dan ungu itu memerlukan genggaman sempurna dari kedua tangannya.

"Ndik gorong2 jl ir rais...infone onok 9. Dimungkinkan ada konconya lele iku (di gorong-gorong Jalan Ir Rais, infonya ada sembilan ekor)," begitu caption Arianom Iku Mbois dalam postingannya.

Hingga berita ini ditulis, atau dua jam setelah Arianom Iku Mbois mengunggahnya, postingan ikan lele raksasa ini dibanjiri banyak respon oleh netizen atau anggota grup Facebook tersebut.

Komentar-komentar beragam nada pun terlontar dari kalangan netizen. Di antaranya adalah sebagai berikut:

Masukan kolam saja jgan di makan... biarkan hidup . Buat koleksi atau delok delokan warga... di konsumsi pun sdh terlalu tua .. dan banyak zat besi kotor...

Kemungkinan bsr ada orang jual lele lalu jatuh & masuk ke gorong" & berkembang biak. (*)

Dosa Gading Marten Pada Gisel yang Membuat Melaney Ricardo Bungkam, Terjawab Setelah Perceraian

Ruben Onsu Blak-blakan Tolak Billy Syahputra Dekati Della Perez, Ajukan Syarat Khusus yang Tak Mudah

suryamalang.com | IG: @suryamalangcom
suryamalang.com | IG: @suryamalangcom (yul)

Berita Terkait Ikan Lele

Abon Lele Alternatif Makanan Bergizi Pencegah Stunting

Mahasiswa peserta KKN tematik Stunting dan Sanitasi dari Universitas Jember membuat olahan lele sebagai salah satu alternatif pilihan makanan bergizi pencegah stunting. Olahan lele itu berupa abon lele.

Abon lele itu diproduksi oleh Aulifia Nurul dan kawan-kawan yang melakukan KKN tematik Stunting dan Sanitasi di Desa Glagahwero Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember.

Tema stunting dan sanitasi merupakan salah satu tema KKN di Universitas Jember. Tema ini diambil mengingat masih tingginya angka balita penderita stunting di wilayah KKN tematik mahasiswa Unej, termasuk di Jember.

Program KKN ini dilaksanakan oleh 280 mahasiswa di 28 desa, dengan rincian 8 desa ada di kabupaten Jember, 10 desa di kabupaten Bondowoso, dan sisanya di kabupaten Probolinggo.

Dan salah satu hasilnya adalah terobosan pemanfaatan potensi ikan lele sebagai Makanan Pendamping-Air Susu Ibu (MP-ASI), seperti yang dilakukan oleh mahasiswa peserta Program KKN tematik stunting dan sanitasi di Desa Glagahwero Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember.

“Kami melakukan observasi awal, menemukan ada 20 balita yang teridentifikasi sebagai penderita stunting di Desa Glagahwero. Tetapi kami belum mendapatkan angka riil untuk kasus stunting di Glagahwero," ujar Aulifia Nurul, salah satu peserta KKN tematik Stunting dan Sanitasi di Desa Glagahwero seperti dalam rilis yang dikirimkan Bagian Humas Unej, Kamis (6/9/2018).

Mahasiswi Fakultas Keperawatan ini bersama rekan-rekannya lantas melakukan pemetaan dengan cara wawancara dan pengamatan wilayah.

“Kami menemukan fakta, sebenarnya masyarakat Desa Glagahwero umumnya memiliki tingkat ekonomi memadai, hanya saja mereka kurang informasi terkait makanan bergizi, khususnya MP-ASI apa yang bisa disajikan kepada balitanya,” imbuhnya.

Sampai kemudian Aulifia dan kawan-kawannya mendapatkan informasi bahwa beberapa warga di Desa Glagahwero memiliki usaha kolam lele, termasuk sang kepala desa. Mereka kemudian mencoba mengolah ikan lele yang kaya protein sebagai sumber makanan bergizi. Apalagi lele mudah ditemukan di desa tersebut.

Akhirnya mereka mencoba membuat abon lele selama 45 hari melakukan KKN di desa tersebut. Bahkan abon lele itu diberi merk LEGO alias Lele Glagahwero. Produk itu sempat dipamerkan di kegiatan bertajuk “Expo dan Lomba Produk KKN Kabupaten Jember-Probolinggo” pada Minggu (2/9/2018) lalu.

Pilihan Aulifia Cs menjadikan lele sebagai MP-ASI bukan tanpa alasan, menurut mahasiswi angkatan tahun 2015 ini, daging lele yang lebih lembut dibandingkan ikan lainnya lebih memudahkan bagi balita untuk mencernanya.

Protein dala kandungan lele, katanya, juga tinggi dan harga lele juga terjangkau bagi masyarakat setempat.

"Hanya saja untuk membuat abon lele memang memerlukan ketrampilan tersendiri agar hasilnya enak dan mirip abon pada umumnya. Kami sudah memberikan pemahaman dan dorongan kepada ibu-ibu warga Desa Glagahwero agar berani mengambil peluang pembuatan abon lele. Tujuannya, balita mendapat asupan gizi yang baik, sekaligus menambah penghasilan keluarga,” pungkas Aulifia. (Sri Wahyunik)

Aulifia Nurul dengan produk abon lele Glagahwero
Aulifia Nurul dengan produk abon lele Glagahwero (Surya Malang/IST)

Ikan Lele Favorit Masyarakat Kabupaten Malang

Dibandingkan budidaya gurami, warga Kabupaten Malang lebih memilih membudidayakan ikan nila dan ikan lele.

“Biaya budidaya lele dan nila tidak begitu tinggi “ terang Endang Retnowati, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang kepada SURYAMALANG.COM, Rabu, (14/11/2018).

Wanita yang akrab disapa Atik ini menjelaskan produksi nila sampai triwulan ketiga tahun ini mencapai 4.815,86 ton.

Sedangkan produksi ikan lele mencapai 5.162,19 ton.

Logo Kabupaten Malang
Logo Kabupaten Malang (IST)

Endang menyebut jumlah konsumsi ikan air tawar di Kabupaten Malang mencapai 5,83 kilogram per orang per tahun pada tahun 2017 silam.

Sementara itu, produksi ikan tuna di Kabupaten Malang mencapai 1.600 ton per tahun.

“Jika cuaca bagus, produktivitas ikan tuna meningkat. Namun bila cuaca buruk atau bila musim paceklik, produktivitas akan menurun drastis,” beber Endang.

Ikan lele
Ikan lele (www.anakdagang.com)
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved