Kronologi Temuan Tulang Belulang Siswa SMKN 5 Surabaya di Gunung Arjuno, Tengkorak Masih Hilang

Kronologi temuan tulang belulang siswa SMKN 5 Surabaya di Gunung Arjunk

Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
Surya Malang
jenazah Faiqus Syamsi ditemukan 

Setelah melengkapi proses identifikasi jenazah keponakannya dibawa ke RS Bhayangkara Porong.

"Dimakamkan tadi malam sekitar pukul 01.30 WIB, di pemakaman Kendangsari dekat sini" kata Nanang di rumah duka, Sabtu (6/4/2019).

Selama 108 hari, keluarga korban mengaku masih mencari dan berharap putra bungsunya ditemukan.

"Sebelum ditemukan kami usaha, inisiatif mencari dari relawan sampai menanyakan segala cara ingin tahu keadaannya," kata Nanang.

Kesedihan ayah korban Mohammad Najib dan Dumi Supartiwi tak tertahan saat kabar putranya ditemukan, namun Faiqus Syamsi hanya tulang belulang.

Keluarga mengatakan hanya tulang kaki betis dan tangan korban ditemukan dengan beberapa kain yang identik pakaian korban.

"Mohon maaf, ayah dan ibunya masih syok. Anaknya ditemukan tulang ada yang masih melekat kain tapi terkoyak ga karuan," pungkas Nanang.

5. Pesan Terakhir Korban Sebelum Hilang

Sebuah pesan terakhir siswa SMKN 5 Surabaya, Faiqus Syamsi (17) kepada ibunya sebelum hilang ditemukan tulang belulangnya di Gunung Arjuno, Jawa Timur.

Kepada sang ibunda sewaktu minta izin berangkat mendaki Gunung Arjuno, Faiqus Syamsi menyampaikan akan membikin heboh.

Namun, Faiqus Syamsi tidak menjelaskan kata heboh yang dimaksudkan kepada ibunya. Kini, Faiqus Syamsi ditemukan tinggal tulang belulang di Gunung Arjuno.

Keluarga mengaku Faiqus Syamsi yang juga anak bungsu dari dua bersaudara itu pamit akan berlibur bersama enam teman sekolahnya.

"Kalau pamit, iya pamit liburan, mendaki juga sesuai perizinan. Hanya sebelum pergi, dia bilang ke ibunya mau membuat heboh," kata paman korban Nanang di rumah duka Jalan Kendangsari XV Surabaya, Sabtu (6/4/2019).

"Nanti saya mau bikin heboh, bu. Tidak ada permintaan, hanya bilang begitu," kata Nanang menirukan ucapan keponakannya.

Keluarga sempat tak mengerti maksud perkataan remaja 17 tahun itu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved