Nasional
Indonesia Butuh 40 Tahun Lunasi Utang ke Jepang untuk Pembangunan MRT, Sindiran Komikus Jadi Viral
Indonesia Butuh 40 Tahun Lunasi Utang ke Jepang untuk Pembangunan MRT, Sindiran Komikus Onan Hiroshi Jadi Viral
Dana pinjaman itu kemudian dibagi dua bebannya, yaitu untuk pemerintah pusat sebesar 51 persen dan Pemprov DKI sebesar 49 persen.
Bunga yang harus dibayar pemerintah ke JICA pun relatif kecil, yakni hanya 0,01 persen.
Hal itu disebabkan, saat pinjaman ditandatangani, commercial bank interest-nya berkisar antara 3-4 pesen.
"Karena sifatnya tide loan, itu ada persyaratan. Kata Jepang yaitu kontraktor harus dari kami, pemimpinnya Japan Company, enggak ada yang lain. Nah itu yang namanya tide, tapi itu sudah diambil pemerintah," ungkapnya.
Setelah proyek ini berjalan, kontraktor yang menagih pembayaran akan dikumpulkan seluruh bukti pekerjaannya.
Setelah itu, dilakukan proses verifikasi oleh tim gabungan dari MRT, Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI.
Hasil verifikasi tersebut akan dibawa pemerintah pusat untuk kemudian diserahkan ke Pemerintah Jepang melalui JICA.
"Nanti JICA akan verifikasi lagi, lalu dia akan bayar langsung ke kontraktor. Uangnya enggak ada sama kami," kata Tuhiyat.
• Gadis ABG Diangkut ke Rumah Kosong, Dicekoki Sabu-Sabu Lalu Diperkosa Bergilir Hingga Kejang-kejang
• Beredar Video Hubungan Intim Sepasang ABG di Tempat Wisata, Begini Skenario dan Proses Perekamannya
• Jengkel Karena Ayamnya Mandul Selama 5 Tahun, Sang Pemilik Raih Uang Rp 4 Miliar Usai Menyembelinya

Sindiran Komikus Jepang
Sebuah komik dari komikus Jepang, Onan Hiroshi, tentang utang pemerintah Indonesia kepada Jepang viral di media sosial.
Dalam komik yang diposting di situs web onanhiroshi.com tersebut, Onan menyentil Pemerintah Indonesia agar segera melunasi utang terkait pembangunan Moda Raya Transportasi (MRT) Jakarta.
Onan bahkan menyematkan kutipan "Dear, Indonesia Gov, please pay! For Japan reward".
Komik itu menggambarkan dua orang Jepang dari Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) yang mengenakan jas dan helm proyek berwarna kuning menagih utang kepada MRT Jakarta.
Namun pihak MRT Jakarta dan pemerintah enggan membayar.
Komik tersebut juga menggambarkan sosok Presiden Joko Widodo yang dieluk-elukan terkait dengan prestasinya membangun MRT.