Nasional

Fakta-fakta Sosok Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Kediri, Lakukan Hal-hal Tak Wajar Ini

Sosok pelaku pembunuhan mayat dalam koper di Kediri kini semakin terkuak, ia disebut sosok pria yang lemah gemulai oleh warga sekitar.

Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
TRIBUN JATIM/LUHUR PAMBUDI
Foto Terbaru Kedua pelaku pembunuhan mutilasi guru honorer Kediri. Aris Sugianto (jaket putih duduk di kursi), dan Ajis Prakoso (duduk di lantai), Ruang Penyidik Subdit Jatanras Polda Jatim di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum, pukul 23.40 WIB, Jumat (12/4/2019). 

Dia bilang, mak, saya minta maaf, kopere kula sade, payu Rp 200.000 (bu, saya minta maaf, kopernya saya jual, laku Rp 200.000. (Uangnya) saya buat tambahan modal," kata N menirukan ucapan AS.

N sempat diperlihatkan foto koper berisi mayat yang ditemukan di pinggir sungai.

"Ketika ditunjukkan foto koper, dalam hati saya bilang itu koper milik saya.

Tapi saya belum sadar soal itu karena anak saya bilang kopernya dijual," ujarnya kepada wartawan, termasuk SURYAMALANG.COM.

3. Sempat Bakar Baju di Depan Rumah

Pada hari itu juga, sekitar pukul 07.00 WIB, N juga melihat AS membakar pakaian di depan rumah.

Tetapi, N tidak tahu pakaian siapa yang dibakar anaknya di depan rumah.

Ada dugaan, pakaian yang dibakar AS di depan rumah merupakan pakaian korban.

Dua hari setelah itu, N baru mendengar kabar ada penemuan mayat dalam koper di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. 

Kotak hitam berisi kepala korban mutilasi, Budi Hartanto, menjelang pemakaman di Kelurahan Tamanan, Kota Kediri, Jumat (12/4/2019).
Kotak hitam berisi kepala korban mutilasi, Budi Hartanto, menjelang pemakaman di Kelurahan Tamanan, Kota Kediri, Jumat (12/4/2019). (didik mashudi)

4. Profesi Pelaku

Meski tercatat sebagai warga Blitar, AS sehari-hari berjualan nasi goreng di warungnya Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jumat (12/4/2019).

Pelaku diamankan polisi pada Kamis (11/4/2019) malam di warungnya.

AS masih belum lama membuka usaha berjualan nasi goreng.

Karena masih baru warga setelah juga belum mengenalnya secara akrab.

"Sejak datang orangnya berjualan nasi goreng. Dia tinggal sendirian," ungkap Sujirah, yang rumahnya bersebelahan dengan warungnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved