Malang Raya

Bus Malang- Surabaya Bayar Pakai Aplikasi di Ponsel & Kartu, Ini Daftar PO Bus yang Siap Terapkan

Pembayaran bus Malang menggunakan aplikasi yang di download melalui Google Play Store, atau menggunakan kartu yang bisa didapat di terminal.

Editor: Dyan Rekohadi
TribunJatim.com.Aminatus Sofya
ILUSTRASI - Penumpang bus di Terminal Arjosari, Kota Malang, Sabtu (22/12/2018). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Penumpang bus non ekonomi trayek Malang-Surabaya dan sebaliknya kini bisa menggunakan fasilitas pembayaran non tunai.

Jadi warga Malang yang akan ke Surabaya menggunakan angkutan bus bisa membayar melalui aplikasi di ponselnya, mirip seperti pembayaran aplikasi ojek atau taxi online.  

Pembayaran bisa menggunakan aplikasi yang di download melalui Google Play Store, atau menggunakan kartu yang bisa didapatkan di dua terminal yaitu Terminal Purabaya (Bungurasih) dan Terminal Arjosari, Malang.

Inovasi mempermudah penumpang dalam melakukan pembayaran di bus tanpa menggunakan hard cash atau uang tunai ini mulai dikenalkan, Senin (15/4/2019).

Siswa SD 13 Tahun Hamili Siswi SMA Hingga Melahirkan di Probolinggo, Efek Video Porno di Ponsel

Jadi Pacar Settingan Vicky Prasetyo, Anggia Chan Ngaku Sengsara dan Dapat Teror dari Istri Orang

Hubungan Intim Berbayar Penyebab Utama Mutilasi Guru Honorer di Kediri, Sudah 4 Kali Berhubungan

Dinas Perhubungan Provinsi Jatim menggandeng PT Transtek untuk memberlakukan inovasi pembayaran transportasi bus E-Payment multifungsi.

Transtek berpartner dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jatim untuk menyediakan layanan E-Payment untuk transaksi pembayaran angkutan umum Bus jurusan Surabaya-Malang-Surabaya non Ekonomi.

Model e-payment ini merupakan yang pertama kalinya digunakan di Jawa Timur bahkan di Indonesia untuk moda transportasi umum Bus AKDP.

Pola pembayaran non tunai ini siap diberlakukan di hampir semua PO bus yang mengisi trayek Malang-Surabaya seperti Kalisari, Restu, Menggala Tentrem.

Sekretaris Dishub Prov Jatim, Arifin Imanadji mengatakan, kolaborasi dengan Transtek ini merupakan tindak lanjut dari program Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang dirangkum dalam CETTAR yang merupakan singkatan dari Cepat, Efektif, Tanggap, Transparansi, dan Responsif.

"Ini sebagai pilot project kita terapkan terlebih dahulu pada trayek Surabaya-Malang-Surabaya. Trayek ini kita pilih karena jaraknya dekat," kata Arifin, Senin (15/4/2019).

Ia menambahkan dengan adanya pembayaran menggunakan Transtek ini bisa mereduksi kebocoran uang di kru bus hingga ke PO.

"Pengaplikasian program ini juga salah satu loncatan AKDP di Jatim sebagai tuntutan 4.0 yang semuanya berbasis digital," ucapnya.

Dishub Jatim Bekerjasama dengan Transtek untuk Gunakan Teknologi E-payment pada Bus Non Ekonomi Trayek Surabaya-Malang-Surabaya
Dishub Jatim Bekerjasama dengan Transtek untuk Gunakan Teknologi E-payment pada Bus Non Ekonomi Trayek Surabaya-Malang-Surabaya (TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra Sakti)

Direktur PT. Transtek, Adi Soewandibio menyebut keunggulan dari Transtek adalah teknologi yang aman dan dapat diandalkan dalam hal kenyamanan dan kecepatan transaksi.

Bentuk pembayarannya sendiri, Transtek menerapkan beberapa metode, baik melalui aplikasi, kartu chip-based, server based, dan e-ticketing (booking online dan tunai).

"E-payment ini juga membuat operasional dan memungkinkan pengembangan tak terbatas dan memudahkan konsumen pengguna transportasi saat bepergian," kata Adi.

Adi mengatakan pemilihan Jatim sebagai provinsi pertama sebagai pilot project Transtek karena populasi atau jumlah penduduk yang terbanyak nomor dua di Indonesia dan mobilisasi penduduknya yang tinggi.

"Program ini akan dijalankan menjelang bulan Ramadhan, yang diharapkan dapat diterima dengan baik dan masif oleh masyarakat Jatim," ucapnya.

Untuk pemakaiannya, Transtek menggunakan kartu yang bisa didapatkan di Terminal Purabaya Bungurasih dan Terminal Arjosari Malang serta aplikasi yang bisa di download di Google play store.

DPD Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Jawa Timur menyambut baik adanya kerjasama antara Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jatim dengan Transtek untuk mewujudkan E-payment pada moda transportasi umum Bus.

Ketua Organda Jatim, Busairi Mustafa menilai dengan adanya kerjasama tersebut bisa meminimalisasi kecurangan atau kebocoran kru yang terjadi saat operasional.

Sebagai pilot project, Mustafa menilai pemilihan trayek Surabaya-Malang-Surabaya adalah pilihan yang tepat karena trayek ini trayek yang relatif pendek.

"Di trayek ini ada 70 bus dengan total 280 perjalanan, atau setiap bus beroperasi empat kali pulang pergi," kata Busairi, Senin (15/4/2019).

Gaya Sederhana Princess Syahrini, Kepergok Pakai Pakai Sandal yang Harganya Selangit Ini

Foto Fashion Luna Maya & Nia Ramadhani Saat Hadiri Coachella Festival, Festival Musik Besar Amerika

Penampilan Halimah Vs Mayangsari Pakai Kebaya Kembar, Dipersatukan di Acara yang Sama, Lihat Bedanya

Selain itu pada trayek ini antar Perusahaan Otobus (PO) yang beroperasi juga saling kenal, sehingga akan memudahkan koordinasi.

"Ini inovasi yang sangat bagus, saya berharap ini bisa diaplikasikan bisa ke trayek-trayek lainnya," ucap Busairi.

Namun begitu, Busairi meminta agar Transtek memikirkan segala resiko yang terjadi selama perjalanan.

"Misalnya busnya mogok, ini kan akan ada perpindahan ke bus lain atau pengalihan bus yang mungkin saja tidak satu PO. Perpindahan ini harus dipikirkan bagaimana mekanismenya di E-Payment," kata Mustafa.

Berikut ini daftar beberapa PO yang telah bekerjasama dengan Transtek:
1.Kalisari
2.Restu 
3.Menggala
4.Pelita mas
5.Medali mas
6.Hafana
7.Laksana
8.Tentrem
9.Dana Dhasih 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved