Nasional
Fakta-Fakta Surat Terbuka Sopir Truk Untuk Jenderal Tito, Ngaku Dipalak dan Direspon Polri
Fakta-fakta surat terbuka sopir truk untuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Mengaku sering 'dipalak' polisi meski tak lakukan kesalahan.
Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
"Kami sepakat untuk diberi sanksi hukuman secara berjenjang sesuai tingkat kesalahannya. Mulai teguran lisan, tertulis, demosi, dan penurunan pangkat bagi anggota yang melanggar kode etik kepolisian," jelasnya.
6. Berharap Masyarakat Lebih Detail Ketika Mengajukan Laporan
Pujiyono menyebutkan, sebagai pelayan publik, tentu akan ada banyak komplain yang ditujukan pada polri.
"Jadi ya tidak masalah kalau ada koreksi-koreksi masyarakat. Tapi ya ditambahkan koreksinya yang jelas. Artinya, kalau memang anggota saya melakukan pelanggaran, sebutkan pelanggarannya di mana," ujar dia.
"Jelaskan biar kita gampang menanganginya. Kalau itu cuma laporan tapi nggak tahu kapan dan di mana ya gimana. Tapi oke, itu jadi bahan introspeksi kita agar Polri menjadi lebih baik lagi," sambungnya.
Pujiyono lantas menyampaikan harapannya agar kedepan masyarakat bisa memberikan penjelasan yang lebih terperinci terkait laporan pungli.
"Harapan saya kalau ada komplain itu yang jelas, beri identitas. Sehingga kita mudah untuk menangani," tegasnya.
"Contoh misalnya, di titik Cikampek kilometer sekian, kena razia ternyata polisi melakukan pungli. Nah itu kan gampang saya menindaknya."
"Disebutkan identitasnya yang buat surat itu. Ini kan seperti ya zaman-zaman dulu surat kaleng yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan. Kalau jelaskan itu lebih bagus, sebagai koreksi pada institusi kita," sambung Pujiyono.
Berikut isi lengkap surat terbuka sopir truk yangditulis Imam Handoko untuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian:
"Surat terbuka buat Kapolri
Kepada Yth Bapak Kaplori.
Dengan Hormat,
Pak Tito, saya adalah seorang Driver Truck yang kadang setiap saat menggunakan jalan tol.. Setiap ada pengiriman baik dalam atau luar kota, saya selalu memanfaatkan jalan tol yang memang sangat membantu dalam pengiriman, mempercepat jarak tempuh dan mempersingkat waktu..
Tapi ada satu ganjalan bila saya lewat jalan tol.. Iya Pak, itu anak buah bapak yang mobilnya tertulis PJR.. Selalu saja jadi momok buat kami, para sopir truk.. Kenapa kami kok selalu aja salah di mata anak buah Bapak... Walaupun surat surat dan dokumen kami lengkap, selalu aja kami pada posisi yang tidak bisa melawan.. Dan ujung" nya kami harus memberikan sejumlah uang. Dalam bahasa kami nge mel.. (memalak)