Malang Raya

Stok BBM Di Kota Malang Aman, Wali Kota Sutiaji Imbau Masyarakat Tidak Panik Termakan Hoaks

Stok bahan bakar minyak (BBM) untuk kawasan Kota Malang selama Ramadan hingga Lebaran dipastikan aman.

Penulis: Benni Indo | Editor: Achmad Amru Muiz
suryamalang.com/Benni Indo
Wali Kota Malang, Sutiaji saat berkunjung ke Terminal BBM Malang dan mendengarkan laporan ketersediaan stok selama Ramadan dan Lebaran nanti, Rabu (8/5/2019). 

SURYAMALANG.COM, SUKUN - Stok bahan bakar minyak (BBM) untuk kawasan Kota Malang selama Ramadan hingga Lebaran dipastikan aman.

Rachmatullah Adicahya Nugraha, Supervisor Receiving Storage & Distribution Terminal BBM Malang mengatakan, meskipun ada potensi peningkatan permintaan, namun permintaan pasokan bisa dipenuhi.

"Terminal BBM Malang ini stoknya 7000 KL. Perhari sebanyak 2100 KL yang didistribusikan, untuk Kota Malang 500 KL," ujarnya, Rabu (8/5/2019).

Terminal BBM Malang menerima stok 2300 KL per hari dari Surabaya untuk kategori gasoline seperti Premium, Pertalite dan Pertamax. Diprediksi, estimasi kenaikan paling tinggi dibanding 2018 lalu sebanyak 11 persen atau 2758 KL. Permintaan itu diprediksi terjadi sejak H-10 Lebaran hingga H+10.

"Sementara gasoil diprediksi turun 17 persen karena biasanya truk dilarang beroperasi," imbuh Rachmat.

Terminal BBM Malang sendiri memiliki 9 tangki timbun untuk menyuplai 92 SPBU di Blitar Raya, Malang Raya, Tulungagung dan Lumajang. Ada 48 unit mobil tangki dengan kapasitas sebanyak 1056 KL.

Selain BBM, LPG diprediksi mengalami kenaikan 8-9 persen. Terminal BBM Malang telah menggelontorkan stok sebanyak 200 persen sejak 1 Ramadan sampai hari ketujuh Ramadan. 

Per hari, kebutuhan LPG di Kota Malang sebanyak 37.400 tabung untuk tabung 3Kg. Sedangkan tabung 12 Kg, kebutuhannya sekitar 1.200 per hari.

Sementara Wali Kota Malang, Sutiaji bersyukur kebutuhan BBM dan LPG di Kota Malang bisa terpenuhi selama Ramadan hingga Lebaran nanti. Di sisi lain, Sutiaji juga menghimbau agar masyarakat tidak termakan informasi bohong yamg sering muncul saat Ramadan terkait pasokan BBM atau LPG.

"LPG rawan, biasanya agen ke pangkalan, kadang-kadang ada permainan. Mudah-mudahan tidak ada. Kalau minyak kan tidak mungkin SPBU mempermainkan harga. Ini pentingnya Satgas," paparnya.

Kerjasama antar sektor yang terlibat di TPID juga sangat penting. Khususnya pada keterbukaan informasi. Sekali lagi, Sutiaji mengatakan, keterbukaan informasi itu untuk menangkal hoaks yang berpotensi menyebar sehingga meresahkan masyarakat.

"Kalau ada informasi yang valid, kita bisa mengatur kebutuhan masyarakat seperti mengontrol harga. Insya Allah kita sampai H+10 masih aman. Keterbukaan informasi ini penting karena saat ini banyak informasi yang membingungkan," terangnya.

Sutiaji memprediksi, kebutuhan LPG di Kota Malang akan meningkat seiring banyaknya wisatawan yang akan datang saat liburan Lebaran mendatang.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved