Malang Raya
Antisipasi Perjokian, UMM Libatkan Jajaran Kepolisian Periksa Peserta Tes Masuk Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melibatkan Polres Malang untuk memeriksa calon mahasiswa baru Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan.
Penulis: Benni Indo | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, KARANGPLOSO - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melibatkan Polres Malang untuk memeriksa calon mahasiswa baru yang mengikuti tes masuk di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan. Pemeriksaan itu dilakukan untuk menghindari tindakan perjokian.
Anggota Reskrim Polres Malang, Iptu Sutiyo mengatakan, pihak UMM telah menjalin kerjasama dengan Polres Malang dan Polres Malang Kota dalam upaya penanggulangan tindakan joki saat tes masuk. Ada 17 personil yang diturunkan oleh Polres Malang.
“Setelah tes berjalan sekitar 10 menit, petugas masuk untuk memeriksa tas dan pakaian,” kata Sutiyo, Sabtu (11/5/2019).
Kata Sutiyo, dengan semakin canggihnya teknologi, memudahkan manusia untuk melakukan transmisi pesan. Beberapa tahun lalu di UMM pernah terjadi tindakan joki yang dilakukan dari luar kampus. Namun akhirnya tindakan itu bisa diamankan oleh petugas. “Untuk penanggulangan joki karena dengan kecanggihan alat itu,” ujar Sutiyo.
Selama melakukan pemeriksaan, petugas Polres Malang tidak menemukan adanya indikasi kecurangan atau alat untuk perjokian.
Sementara Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru, Dr Saiman menjelaskan, ada sekitar 1.150 peserta tes yang mengambil Fakultas Kedoktersan dan Fakultas Kesehatan UMM. Pemeriksaan terhadap peserta tes hanya di dua fakultas ini saja.
“Dalam rangka kelancaran pelaksanaan tes agar tidak terjadi kecurangan. Baik secara manual dan teknologi. Kemampuan teknologi kita cukup canggih, makannya kami mohon pengamanan,” ujar Saiman.
Tidak hanya peserta tes saja yang mendapat pemeriksaan, pengawas ujian juga mendapatkan pengawasan dari personil Polres Malang. Kata Saiman, hal itu dilakukan untuk menghindari adanya kecurangan. “Termasuk pengawasan juga,” katanya singkat.
Kata Saiman, peminat di Fakultas Kedokteran UMM cukup besar. Sementara kuota yang diambil tidak terlalu banyak. Apalagi, kata Saiman, FK UMM masuk dalam jajaran 10 fakultas terbaik di Indonesia.
“Peminatnya cukup besar, sementara quota yang diterima tidak banyak. Joki ini secara ekonomi juga punya nilai komersil karena bisa diperjual belikan. Ini yang harus kami hindari. Saya kira tidak hanya di UMM saja,” paparnya.
Jikalau pun ada yang tertangkap, maka secara otomatis peserta dianggap gugur. Selain itu, juga harus mempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan hukum.