Ramadan 2019

Bagaimana Hukumnya Ghibah Atau Ngomongin Orang Saat Puasa? Yuk Tanya Ustaz

Bagaimana hukumnya jika melakukan ghibah saat menjalankan ibadah puasa? Apakah akan membatalkan puasa kita? Yuk tanya ustaz.

Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
Tribunnews.com
Ilustrasi Ghibah 

"Dia memang menjalankan ibadah puasa sejak terbit fajar hingga matahari tenggelam dan gugur dari kewajiban berpuasa. Namun, dia tidak akan mendapatkan sedikitpun pahala dari puasa tersebut", jelas Abdul.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلُ الزُّوْرِ وَالعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ عَزَّوَجَلَّ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan (tetap) mengamalkannya, maka tidaklah Allah Azza wa Jalla butuh (atas perbuatannya meskipun) meninggalkan makan dan minumnya” [Hadits Riwayat Bukhari 4/99]

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa puasa seseorang yang ghibah tetap sah dan ia gugur dari tanggung jawab puasa.

Namun, ia tidak mendapatkan pahala apa pun dari apa yang dia lakukan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

"Oleh karena itu, semoga saja kita tidak hanya dapat menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan syahwat lisan, syahwat tangan untuk mengetik tulisan yang dapat menyakiti, mencelakai, atau menyinggung orang lain, meskipun itu nyata terjadi, karena itu merupakan bagian dari ghibah," tutup Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Surakarta tersebut.

Sependapat dengan Abdul Matin bin Sakman, Ustaz 'Jufri' Rustandi juga menyampaikan jika melakukan Ghibah saat berpuasa tidak membataskan puasa seseorang.

Namun, kegiatan ghibah atau ngomongin orang lain ini dapat menghilangkan pahala puasa orang yang menjalankannya.

Saat ditemui Tribunnews di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019) sore, ustaz 'Jufri' Rustandi menggaris bawahi salah satu hal yang sebaiknya tidak dilakukan tiap Muslim saat menjalani ibadah puasa, yakni ghibah.

Ustaz Jufri Rustandi, saat ditemui di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019) sore.
Ustaz Jufri Rustandi, saat ditemui di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019) sore. (TRIBUNSOLO.COM/EKA FITRIANI)

Menurutnya ada perbedaan tipis antara ghibah dan fitnah.

Jika seseorang membicarakan orang lain namun memang berdasar pada kenyataan yang ada, itu merupakan ghibah.

Namun jika yang dibicarakannya itu adalah hal yang tidak benar atau tidak sesuai dengan fakta, maka itu akan menjadi fitnah.

"Ghibah itu ngomongin orang, ngomongin orang itu (disebut) ghibah, tapi kalau nggak bener (itu) jadi fitnah," ujar ustaz 'Jufri' Rustandi kepada Tribunnews.

Ia pun mengingatkan, meskipun ghibah tidak membatalkan puasa, hal yang satu ini bisa menghilangkan pahala seseorang yang melakukannya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved