Malang Raya

Sugeng Mutilasi Cewek di Pasar Besar Kota Malang, Tapi Bukan Dia Pembunuhnya, Ini Fakta di Baliknya

Sugeng Mutilasi Cewek di Pasar Besar Kota Malang, Tapi Bukan Dia Pembunuhnya, Ini Temuan Polda Jatim

Editor: eko darmoko
Polres Malang Kota
Sugeng Angga Santoso 

“Maka dari itu di lokasi tidak terdapat bekas darahnya lagi karena korban sudah meninggal tiga hari sebelumnya,” katanya.

Barung menerangkan, sejak awal pelaku bertemu korban dalam kondisi sakit.

“Keduanya (pelaku dan korban) adalah sama-sama tuna wisma. Mereka bertemu tiga hari sebelum si perempuan meninggal,” ucapnya.

Dalam kondisi yang lemah itu, lanjut Barung, korban dibawa oleh pelaku ke lantai dua eks Gedung Matahari Departemen Store Pasar Besar, Malang.

“Pelaku menungguin almarhumah kemudian dia menulis surat di secarik kertas dan di tembok. Itu saat almarhum sudah meninggal dunia,” jelasnya.

Petugas saat mengevakuasi korban mutilasi di Parkiran Lantai II Matahari Pasar Besar, Kota Malang, Selasa (14/5/2019).
Petugas saat mengevakuasi korban mutilasi di Parkiran Lantai II Matahari Pasar Besar, Kota Malang, Selasa (14/5/2019). (SURYAMALANG.COM/Rifky Edgar)

Saat ini penyidik Polda Jatim dan Polres Malang Kota, ungkap Barung, masih memeriksakan kondisi kejiwaan dari si terduga pelaku.

“Kalau terbukti gila maka kami melepaskan karena tidak ada hukum yang bisa menjerat orang gila. Tapi kalau tidak, mungkin bisa dikenakan pasal atas perusakan tubuh korban,” tandasnya.

Sugeng Memotong Lidah Pacar

Sugeng Angga Santoso adalah nama lengkap pelaku mutilasi terhadap perempuan yang mayatnya ditemukan di Pasar Besar Kota Malang.

Sugeng memotong tubuh korbannya menjadi enam bagian, kemudian memencarnya di beberapa tempat yang berbeda.

Sugeng pernah berdomisili di Jodipan Wetan Gang Ill RT 04 RW 06 Kota Malang.

Sugeng dikenal sebagai orang yang memiliki gangguan jiwa ketika tinggal di Jodipan.

Menurut Narko (51) yang dulu tetangga Sugeng mengatakan, bahwa Sugeng dulunya pernah membakar rumahnya sewaktu tinggal di Jodipan.

Sugeng juga pernah memotong lidah kekasihnya dan memukul kepala ayahnya dengan menggunakan palu.

"Sugeng ini dari dulu selalu bikin gempar warga. Bahkan, Sugeng juga pernah diusir dari sini (Jodipan) sekitar 7-8 tahun lalu," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved