Kabar Surabaya
Diduga Bom Molotov untuk People Power, Inilah Pengakuan Sopir yang Membawa 54 Orang dari Pamekasan
Diduga Bom Molotov untuk People Power, Inilah Pengakuan Sopir yang Membawa 54 Orang dari Pamekasan Madura
Dihadapan awakmedia, Wasil memegang keempat botol bersumbu yang diwadahi kantong kresek.
Wasil menjawab satu per satu pertanyaan awakmedia, sembari membuka lapisan kresek berwana putih yang membungkus empat botol bersumbu itu.
Keempat botol tersebut tersimpan di bagian bagasi belakang mini bus, berhimpitan di bagian kolong bangku penumpang paling belakang.
Wasil membenarkan, bila benda tersebut merupakan sejenis bahan peledak.
"Iya ini semacam bom api," katanya.
Sejak awal perjalanan dari Pamekasan, ia tak mendapati empat botol bersumbu yang menimbulkan aroma menyengat itu bisa ada di mobilnya.
Wasil masih saja tak percaya benda tersebut berada di dalam mobilnya.
Selama perjalanan, mobil yang dikendarainya terhitung tiga kali diperiksa oleh polisi di wilayah berbeda.
Namun, selama proses pemeriksaan itu, tidak ditemukan hal aneh di dalam mobilnya.
"Kami berangkat pagi jemput santri, tadi diperiksa di Sampang, Blega dan Suramadu," tandasnya.
• Anak-anak Kiai dari Madura Penyokong Prabowo Tidak Sudi Ikuti Amien Rais soal People Power
• Gubernur Jatim, Khofifah: Gerakan People Power Tak Penuhi Syarat Dilakukan Di Indonesia
• Sugeng Bikin Polda Jatim & Polres Malang Kota Beda Pendapat, Diawali Pembunuhan Atau Hanya Mutilasi?

Pencegahan People Power di Malang
Polisi mengamankan sebuah bus di Jalan Puncak Borobudur, Lowokwaru, Kota Malang pada Minggu (19/5/2019).
Kejadian itu terjadi pada pukul 13:00 WIB saat rombongan yang berjumlah 20 orang itu henda berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi pada 22 Mei.
Dari pantauan SURYAMALANG.COM Bus berwarna hitam itu telah diamankan di halaman Polres Malang Kota.
Sejumlah orang yang termasuk dalam rombongan terlihat berdiri di depan pintu masuk.