Kabar Surabaya

Peserta Bayar Rp 125 Juta, Joki Ujian Masuk Fakultas Kedokteran UM Surabaya Dapat Upah Rp 10 Juta

Joki ujian masuk Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya gelombang dua mendapat upah sampai Rp 10 juta.

Penulis: sulvi sofiana | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
Ilustrasi. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Joki ujian masuk Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya gelombang dua mendapat upah sampai Rp 10 juta.

Joki berinisial BA (22) mengaku mau menerima pekerjaan haram itu karena alasan ekonomi.

Mahasiswa kampus negeri di Bandung ini mengaku sudah dua kali menjadi joki.

BA pertama kali menjadi joki saat tes masuk Fakultas Kedokteran di kampus swasta di Surabaya.

BA menerima tawaran kedua di Fakultas Kedokteran UM Surabaya.

“Ketika koordinator (induk) mendapat client, otomatis mereka butuh kami.”

“Peran kami sebagai eksekutor dalam mengerjakan soal-soalnya,” ungkap BA.

BA mengaku bergabung dalam jaringan joki yang berpusat di Surabaya.

Begitu pula tiga joki lain yang ditangkap di UM Surabaya.

Dalam sekali beraksi, BA dan rekan-rekannya mendapat uang antara Rp 5 juta sampai Rp 10 juta.

Untuk sekali tes, strategi yang digunakan pun berbeda.

Satu orang joki hanya menangani satu peserta ujian.

“Kami menyesal melakukan ini. Kami sudah tahu konsekuensinya.”

“Apa yang seharusnya gak dilakukan malah dilakukan. Tapi kami juga butuh biaya untuk uang kuliah kami. Meskipun itu tidak dibenarkan,” tutur BA.

“Kami minta maaf. Karena ulah kami, mahasiswa yang mungkin diterima sesuai dengan kualifikasi dari sisi akademik, jadi tidak seperti yang diinginkan universitas ini.”

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved