Malang Raya
Jarak Nanggung, Rawan Tidak Bisa Masuk SMPN
Heri HS, warga Jl Ir Rais Kota Malang menyatakan agak khawatir apakah anaknya bisa masuk ke SMPN 6.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Heri HS, warga Jl Ir Rais Kota Malang menyatakan agak khawatir apakah anaknya bisa masuk ke SMPN 6.
Sebab ia merasa jarak rumahnya ke sekolah relatif jauh yaitu 552 meter.
Sedang di sekitar SMPN 6 juga banyak pendaftar yang lebih dekat jaraknya.
“Seperti yang rumahnya di Kasin, Bareng, Talun,” jawab Heri pada suryamalang.com saat mengambil print out pendaftaran di SMPN 6, Rabu (22/5/2019).
Karena itu ia juga menyatakan tidak setuju dengan PPDB zonasi.
“Mending persaingan di nilai saja,” sarannya.
Sebab ini juga membuat siswa yang rumahnya nanggung jadi tidak bisa masuk SMPN.
“Di zonasinya kalah dengan yang rumahnya dekat rumah. Sekolah yang dekat rumah ada tapi tidak masuk zonasinya. Ini kan kasihan. Kalau saingan nilai lebih fair,” papar dia.
Sehingga, lanjutnya, jika PPDB zonasi direncanakan akan diajukan sebagai peraturan presiden agar mengikat sebagaimana disampaikan Mendikbud, ia menilai sebaiknya dilakukan evaluasi dulu dalam pelaksanaan PPDB zonasi.
Kalau gak, maka akan banyak menuai protes orangtua.
“Kalau pakai acuan nilai, anak itu juga termotivasi belajarnya,” kata dia.
Posisi anaknya di seleksi itu juga sudah diatas angka 280. Sementara kuota/pagu SMPN 6 hanya 240 siswa.
Heny Farida, Waka Humas dan Sarpras SMPN 6 Kota Malang menyatakan hari ketiga pendaftaran sudah sedikit yang datang.
“Dari 503 formulir yang keluar, hanya 344 formulir yang kembali sampai Rabu siang,” jelas Heny pada suryamalang.com.
Dijelaskan, hari pertama dan kedua PPDB, server agar lemot. Namun hari ketiga lancar.
Jumlah pendaftar terbanyak di SMPN ini adalah Kelurahan Tanjungrejo dan Bareng serta Kidul Dalem. Dari sekolah sudah menyiapkan 1000 formulir.
“Hari ketiga sudah ada pergeseran pendaftar,” jelas wanita berhijab ini.
