Kota Malang
BPBD Kota Malang Lakukan Pemetaan, Ada 40 Kelurahan Masuk Kategori Rawan Bencana
Cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang di Kota Malang diprediksi akan terjadi hingga akhir tahun.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Eko Darmoko
Ringkasan Berita:
- Kota Malang masih diselimuti cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang
- BPBD Kota Malang telah melakukan pemetaan lokasi atau titik rawan bencana
- Dari total 57 kelurahan, sebanyak 40 kelurahan di antaranya masuk kategori rawan bencana
SURYAMALANG.COM, MALANG - Cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang di Kota Malang diprediksi akan terjadi hingga akhir tahun.
Oleh karena itu, BPBD Kota Malang telah melakukan pemetaan lokasi atau titik rawan bencana.
Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno mengatakan dari total 57 kelurahan, sebanyak 40 kelurahan di antaranya masuk kategori rawan bencana. Mulai dari rawan banjir hingga rawan tanah longsor.
"Untuk lokasinya, ini tersebar di lima kecamatan dan setiap kelurahan memiliki kondisi yang berbeda."
"Sebagai contoh, rawan bencana banjir adalah Kelurahan Arjosari Kecamatan Blimbing tepatnya di Jalan Teluk Pelabuhan Ratu," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (5/11/2025).
Untuk lokasi rawan bencana banjir lainnya, yaitu di Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen.
Dengan kerawanan tingkat tinggi antara lain di Jalan Bareng Raya II A, Jalan Ir Rais, Jalan Kelud, Jalan Bareng Tenes dan Jalan Bareng Kartini.
Baca juga: Kota Malang Menuju jadi Metropolitan, Masuk 50 Kota Prioritas Pembangunan Presiden Prabowo
Selain rawan banjir, ada juga kelurahan yang rawan tanah longsor serta rawan cuaca ekstrem bahkan multi bencana.
"Dari pemetaan itu, ada 13.465 rumah dan 53.860 jiwa berada di 40 kelurahan rawan bencana tersebut. Paling banyak di Kelurahan Mojolangu dan Oro-Oro Dowo," terangnya.
Namun ia menegaskan, data itu baru bersifat analisa berdasarkan lokasi geografis. Belum sampai tahapan sensus penduduk.
Oleh karenanya, BPBD Kota Malang tetap intensif menyampaikan imbauan ke masyarakat terkait kerawanan bencana. Baik disampaikan lewat media sosial maupun lewat kader penanggulangan bencana di tingkat kelurahan.
"Untuk mitigasi bencana, kami sudah mengirimkan data peta rawan bencana kepada lurah maupun camat. Termasuk, mengirimkan data terkini kondisi cuaca kepada kader di kelurahan tangguh bencana."
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat, untuk selalu berhati-hati terhadap kondisi cuaca yang selalu berubah."
"Apabila kondisinya hujan deras disertai angin kencang, sebaiknya tidak dulu beraktivitas di luar dan menunggu sampai kondisi cuaca membaik," bebernya.
Di samping itu, sosialisasi dan pelatihan tanggap darurat bencana juga terus dilakukan. Baik menyasar lingkungan sekolah hingga masyarakat umum.
"Kami telah melakukan pelatihan menyasar kelompok masyarakat di wilayah kelurahan rawan bencana."
"Dalam pelatihan itu, warga dilatih cara evakuasi serta mitigasi bencana," tandasnya.
| Kota Malang Menuju jadi Metropolitan, Masuk 50 Kota Prioritas Pembangunan Presiden Prabowo |
|
|---|
| Wali Kota Malang Sampaikan Nota Keuangan RAPBD 2026, Pendapatan Daerah Ditarget Rp 2,17 Triliun |
|
|---|
| DPRD Kota Malang Dorong BPR Tugu Artha Sejahtera Perkuat Manajemen Risiko dan Inovasi Digital |
|
|---|
| DPRD Kota Malang Dorong Efisiensi Anggaran di Tengah Potongan Rp 284 Miliar dari Pusat |
|
|---|
| Pencurian Besi Penutup Selokan di Kota Malang Marak Lagi, Pelaku Terekam CCTV Beraksi Seorang Diri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Kondisi-banjir-di-Jalan-Soekarno-Hatta-Kecamatan-Lowokwaru-Kota-Malang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.