Kronologi Siswa Ditelanjangi & Dipukuli Sampai Tewas oleh Temannya Berawal dari Rebutan Bangku Depan
Kronologi Siswa Ditelanjangi & Dipukuli Sampai Tewas oleh Temannya Berawal dari Rebutan Bangku Depan. Videonya mengerikan.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Nasib tragis harus dialami seorang siswa bernama Ranjit Singh sampai-sampai harus kehilangan nyawanya.
Ranjit Singh dikeroyok sejumlah temannya hanya karena mempermasalahkan ia duduk di bangku paling depan saat ada kelas pelatihan.
Melansir dari mirror.co.uk Peristiwa tersebut terjadi di dekat Desa malobar di Uttar Pradesh, India bagian Utara pada Sabtu (8/6/2019).
Adegan kekerasan yang ditujukan pada Ranjit Singh direkam oleh siswa lainnya.
Dalam video tersebut, Ranjit Singh ditelanjangi terlebih dahulu oleh kawan-kawannya sebelum hantaman demi hantaman di layangkan ke tubuhnya.
Ia kemudian diseret menuju ruangan untuk dipukuli.
• VIDEO VIRAL Emak-emak Ngebut Naik Motor Matic di Jalan Tol Madiun - Nganjuk, Polisi Turun Tangan
• Melawan Akan Ditangkap, Pencuri Gabah dan Motor Antar Daerah Dilumpuhkan Satreskrim Polres Tuban
• Video Intim Sesama Jenis Diduga Menteri Malaysia & Sekretarisnya Viral di FB, Tapi ada yang Janggal
Video yang beredar manampakkan siswa yang tak terima Ranjit Singh duduk di bangku depan memukuli remaja malang tersebut menggunakan tongkat kayu.
Sebelumnya memang diketahui bahwa Ranjit Singh terlibat perkelahian dengan temannya karena masalah tempat duduk.
Menurut kepolisian setempat, kejadian bermula saat Ranjit Singh tengah dalam perjalanan menuju sekolahnya pada hari Sabtu.
Ranjit Singh yang babak belur karena dipukuli teman-temannya akhirnya tidak sadarkan diri.
Melihat Ranjit Singh sudah tak sadarkan diri, penyerangnya jutru kembali melakukan hal yang mengerikan.
Tubuh Ranjit Singh kemudian dilindas dengan motor di bagian perut dan kepalanya beberapa kali.
Remaja malang tersebut kemudian segera dilarikan ke rumah sakit setempat oleh warga sekitar.
Namun, nahas, dokter menyatakan bahwa ia sudah tidak lagi bernyawa.
Menurut salah seorang penduduk setempat, ayah Ranjit Singh bekerja sebagai buruh pabrik.
Sementara ibunya sedang sakit-sakitan dan tengah menjalani pengobatan di Delhi.
Salah satu pelaku kekerasan berhasil diamankan warga setempat.
Ia kemudian diserahkan kepada pihak yang berwajib bersama dengan bukti rekaman kekerasan di salah satu ponsel siswa.
Pihak kepolisian juga tengah menjalankan perburuan terhadap pelaku lainnya yang berhasil melarikan diri.
Hingga saat ini ada lima pelaku lainnya yang berhasil diamankan pihak kepolisian.
Manager dari institusi yang kabarnya akan melakukan kelas pelatihan juga tiba-tiba menghilang dan membuktikan bahwa institusi tersebut tidak memiliki izin untuk menyelenggarakan kelas.
Perilaku tidak terpuji remaja-remaja India tersebut merupakan buah dari kenakalan remaja.
Tidak hanya di India, kasus pengeroyokan hingga mengakibatkan nyawa melayang juka terjadi di Indonesia, tepatnya di Muba, Sumatera Utara.
Lain pemicu, pembunuhan yang dilakukan remaja di Indonesia dilatarbelakangi masalah hutang piutang.
Berikut kisah selengkapnya.
Karena Utang Orangtua, Dua Remaja di Muba Dibunuh Teman
Peristiwa pembunuhan dua orang remaja yang diketahui bernama Raja Putra (18) dan AA (15) dengan 34 luka tusukan akhirnya terungkap.
Keduanya ditemukan tak bernyawa di area perkebunan sawit Philip III, Desa Tanjung Kerang, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
Polisi berhasil menemukan pembunuh dua remaja malang tersebut yang berjumlah tiga orang.
Mirisnya, ketiga pelaku pembunuhan itu ternyata masih di bawah umur.
Mereka adalah MR (17) dan RM (17) serta DS (16).
Kapolres Musi Banyuasin AKBP Andes Purwanti mengatakan, motif pembunuhan itu dilatar belakangi dendam oleh pelaku RM terhadap korban AA pada satu bulan lalu.
Di mana mulanya orangtua korban dan pelaku sempat meminjam uang di bank dengan menggadaikan sertifikat tanah.
Sehingga mereka pun harus membayar uang pinjaman dengan cara bagi dua.
Namun, usai meminjam uang, ternyata orangtua dari AA tak membayar di bank, sehingga membuat orangtua dari RM harus membayar pinjaman tersebut.
"Setelah itu, orangtua dari MR langsung datang ke rumah AA untuk menanyakan bagaimana uang pinjaman mereka di bank. Tetapi dengan menggunakan kata-kata kasar," kata Andes saat gelar perkara.
Andes menambahkan, saat di rumah AA dan RM pun bertemu. Kedua remaja ini pun sempat adu mulut sehingga muncul dendam oleh pelaku RM.
Lewat satu bulan peristiwa adu mulut tersebut, RM kemudian melihat AA sedang mengendarai motor bersama rekannya Raja Putra (18) dan melewati lokasi kejadian.
• Daftar Kalimat Bijak Cinta Laura Setelah Foto Intim dengan Frank Garcia Menyebar, Ada 4 Postingan
• Luna Maya & Faisal Nasimuddin Kepergok Pakai Gelang Couple di Bali, Faisal Puji Luna Habis-habisan
• Reino Barack, Suami Syahrini Pajang Foto Deretan Bra saat Bulan Madu, Ada Pesan Menyentuh di Sana
"Korban baru saja pulang dari rumah temannya dan dilihat oleh pelaku. Lalu pelaku RM memanggil dua temannya, yakni MR dan DS untuk menghadang korban," jelasnya.
Usai mengumpulkan para rekannya, RM lalu membagikan senjata tajam kepada MR dan DS untuk menghabisi nyawa AA.
"Saat melintas di lokasi korban dipukul pakai kayu dan jatuh. RM sempat menembak, tapi tidak kena karena kondisi malam.
Jadi pelaku langsung mengeluarkan pisau dan menusuk kedua korban sampai tewas. Sepeda motor dan handphone korban juga diambil" ujarnya.
Atas perbuatannya, ketiga tersangka dikenakan pasal berlapis, yakni 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan serta pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman seumur hidup.
Video selengkapnya siswa dikeroyok sampai meninggal karena rebutan bangku depan dilansir dari mirror.co.uk.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/ranjit-singh.jpg)