Kabar Lumajang
Pengakuan Keluarga Pengasuh Anak Hori dan Lasmi soal Dugaan Perdagangan Manusia
Hori, Lasmi, Sahar, dan istrinya, Sukaesih. Pertemuan dilakukan di Mapolres Lumajang, Rabu (19/6/2019).
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: yuli
Namun menurut keterangan kepala desa setempat, pembuatan akta itu diperlukan supaya sang bocah itu bisa bersekolah.
"Karena desanya terpencil, dan dokumen itu dibutuhkan si anak untuk bisa sekolah. Memang ada indikasi pemalsuan dokumen, tetapi tidak ada niatan jahat. Karenanya, kami masih akan pelajari dan dalami lagi kasus ini, dan penanganan hukumnya," tegas Arsal.
Arsal berharap apa yang dilakukan penegak hukum nantinya tidak mempengarugi kondisi psikologis bocah tersebut.
Dia mengakui jika saat ini keinginan Lasmi adalah merawat anak kandungnya itu. Karenanya, pihaknya akan mencari solusi atas persoalan itu, teruama bagi Lasmi, Sahar, dan Sukaesih.
Dalam perbincangan dengan Surya, Lasmi memang berharap untuk bisa merawat anaknya yang kini dirawat oleh tetangganya tersebut. Namun dia juga berharap ada solusi terbaik untuk dirinya dan Pasutri Sahar - Sukaesih.
Warga Desa Sombo, Ny Lima menambahkan, pasangan Sahar dan Sukaesih merawat anak Lasmi secara baik.
"Baik, anaknya juga sudah disunat. Kakaknya yang bernama Syaiful juga sangat sayang pada adiknya, meskipun dia tahu itu bukan adik kandungnya. Selalu digendong, dan dibelikan apa yang dimau. Sangat disayang oleh keluarganya. Karenanya kalau saya berharap ada jalan terbaik untuk Lasmi dan Pak Sahar. Apa mungkin diopeni bersama," imbuh Lima.
Indikasi perdagangan orang itu muncul setelah mencuatnya kasus pembunuhan salah sasaran yang dilakukan Hori sepekan lalu.
Hori berencana membunuh Hartono, lelaki yang memberinya utang, dan kini menikahi Lasmi. Nahas, dia malah membacok Hola karena salah lihat. Hola, tetangga Hartono akhirnya tewas akibat pembacokan itu.
Setelah kejadian itu, munculnya cerita tentang 'suami menggadaikan istri, hingga ke indikasi penjualan anak kandung tersebut.