Kabar Kediri

Jejak Peradaban Tua di Bawah Bekas Aliran Lahar Gunung Kelud, Dusun Wangkalkerep, Kediri

Jejak peradaban masa lalu kembali terungkap. Kali ini berupa tumpukan batu bata kuno di Dusun Wangkalkerep, Desa Karangtengah, Kandangan, Kediri.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: yuli
didik mashudi
SITUS PURBAKALA - Danramil Kandangan Kapten Mulyono sewaktu melihat ke lokasi penemuan tumpukan batu bata kuno di Desa Karangtengah, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri. 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Jejak peradaban masa lalu kembali terungkap. Kali ini berupa tumpukan batu bata kuno di Dusun Wangkalkerep, Desa Karangtengah Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri.

Batu bata kuno itu ada yang masih utuh dan sudah dalam kondisi pecah. Batu bata itu banyak terserak di sekitar lokasi penemuan.

Dusun Wangkalkerep sejauh 4,8 Km dari jika ditarik garis lurus dari Candi Surowono di Desa Canggu Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri.

GOOGLE MAPS - Dusun Wangkalkerep, Desa Karangtengah Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri

Riyanto dari Tim Damar Panuluh pemerhati situs purbakala menyebutkan, struktur batu bata yang ditemukan diduga sangat luas. Namun sayang pihak pemda masih kurang cepat memberikan responsnya.

"Hanya petugas dari kecamatan dan desa yang sudah memberi respons termasuk dari aparat TNI dan Polri juga sudah cek ke lokasi," ungkap Riyanto, Rabu (3/7/2019).

Riyanto berharap dengan ditemukannya artefak tersebut bisa diselamatkan oleh masyarakat ataupun pemerintah desa. Sehingga dikemudian hari bakal berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat bila dijadikan tempat wisata religi.

"Melestarikan benda purbakala juga sebagai bentuk eling (ingat) dengan peninggalan leluhur dan juga mendoakan arwah semua leluhur kita," tambahnya.

Struktur Purbakala di Jombang Akhirnya Terungkap, Ada Jejak Permukiman Besar Era Majapahit

Situs Purbakala Sekaran Berjarak Hanya 5 Meter dari Tepi Jalan Tol Malang - Pandaan

Dari temuan artefak tersebut juga bisa dijadikan sarana kerukunan antar umat beragama sehingga kedamaian dan rasa saling toleransi terajut mulai dari masyarakat tingkat bawah untuk menjaga NKRI.

Menyusul penemuan itu, untuk sementara penggalian tanah uruk di lokasi penemuan telah dihentikan. Namun sayang sudah banyak batu bata yang ditemukan dalam kondisi hancur.

Kebetulan lokasi penemuan berada di bekas aliran lahar Gunung Kelud serta berada di pinggir Sungai Konto. Lokasinya sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Jombang.

Riyanto berharap temuan batu bata kuno segera ditindaklanjuti dengan penelitian dari petugas BPCB sehingga dapat diketahui latar sejarahnya.

"Dugaan kami tempat ini merupakan tempat pemujaan dan bisa berupa candi," jelasnya.

Temuan tumpukan batu bata kuno ini awalnya ditemukan di lahan milik Komsin. Namun areal penemuan juga meluas di lahan sekitar aliran lahar Sungai Konto.

Danramil Kandangan Kapten Mulyono telah melihat langsung keberadaan batu bata yang diduga bagian dari bangunan candi. Di lokasi penemuan telah dipantau anggota Babinsa dan Babinkamtibmas.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved