Kabar Jakarta

Bos Go-Jek Nadiem Makarim Disebut Calon Menteri Muda Kabinet Jokowi, Ini Profil Menterengnya

Bos Go-Jek juga telah berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia sebesar Rp 9,9 triliun per tahun kepada perekonomian Indonesia.

Editor: Achmad Amru Muiz
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
CEO Go-jek, Nadiem Makarim saat berada di Tokyo Jepang. 

Lulus SMA, Nadiem pun memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat. Ia mengenyam pendidikan di Brown University dari tahun 2002 hingga 2006.

Tiga tahun kemudian, ia pun melanjutkan pendidikan pasca-sarjana di Harvard Business School dan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA).

4. Awal Karier. Nadiem merintis kariernya dengan bergabung bersama perusahaan Mckinsey & Company yang berbasis di Jakarta pada tahun 2006. Ia direkrut perusahaan tersebut sebagai konsultan manajemen selama tiga tahun. Nadiem juga bekerja di Zalora Indonesia sebagai Co-Founder serta Managing Editor.

Ia kemudian memutuskan keluar dari Zalora dan bekerja di Kartuku sebagai Chief Innovation Officer.

5. Mendirikan Go-Jek. Di tahun 2011, Nadiem Makarim mulai merintis perusahaannya yang kemudian dikenal dengan Go-Jek. Go-Jek merupakan aplikasi pesan ojek online yang telah berkembang besar di Indonesia. Perusahaan itu disebut memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau setara dengan Rp 7,2 triliun pada 2016 lalu.

Go-Jek pun tak hanya menyediakan jasa pesan ojek online saja, namun juga jasa antar barang (Go-Send), makanan (Go-Food), kebersihan, massage, dan lain-lain. Kini, aplikasi Go-Jek bahkan telah beroperasi di 50 kota di negara-negara Asia Tenggara.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved