Malang Raya
Limbah Biomassa Pertanian Diikutkan di MTQ Mahasiswa Nasional Di Aceh
Tim kafilah MTQ Universitas Brawijaya (UB) Malang akan berangkat mengikuti kegiatan MTQ mahasiswa nasional di Aceh pada 25 Juli 2019.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Tim kafilah MTQ Universitas Brawijaya (UB) Malang akan berangkat mengikuti kegiatan MTQ mahasiswa nasional di Aceh pada 25 Juli 2019.
Sebanyak 15 cabang lomba akan diikuti dan melibatkan 30 mahasiswa. Termasuk ikut lomba Desain Aplikasi Al Quran dan Karya Ilmiah Al Quran.
Dalam karya ilmiah mengandalkan pengolahan selulosa dari limbah biomassa pertanian lewat CBOMS.
“Targetnya minimal juara umum atau juara umum,” jelas Akhmad Muwafik Saleh, Ketua Tim Kafilah MTQ UB pada suryamalang.com, Kamis (18/7/2019).
Pesaing terberat adalah Universitas Negeri Malang (UM) yang merupakan juara umum sebelumnya. Dikatakan, persiapan tim UB sudah matang.
“Jumlah perguruan tinggi yang ikut makin banyak, terutama yang di Sumatera karena diselenggarakan si Aceh,” jelas Wakil Dekan III Fisip UB ini.
Untuk itu, kafilah MTQ akan dikarantina pada 20-21 Juli 2019. Selanjutnya pelepasan tim oleh rektor pada 24 Juli 2019.
Sementara tim CBOMS yaitu pengolahan selulosa dari limbah biomassa berteknologi pulsed electric field adalah dua mahasiswa FTP yaitu Sakinah Hilya dan dan Khodijah Adrebi. Keduanya dari Bioteknologi angkatan 2017.
“Inovasi kami adalah teknologi yang bisa mengolah limbah biomassa pertanian menjadi produk pulp atau bubur kertas,” terang Sakinah.
Dikatakan limbah biomassa pertanian cukup banyak seperti tongkol jagung, ampas tebu dll.
“Semakin banyak penggunaan kertas maka makin banyak hutan yang digunduli,” terang Sakinah.
Padahal limbah seperti tongkol jagung bisa dimanfaatkan.
Saat penelitian, mereka menggunakan tongkol jagung yang dihancurkan dan diberi NaOH atau Natrium hidroksida.
Ada dua metode teknologinya. Yaitu alkalisasi menggunakan Treatment fisik PEF memberikan kejut listik yang akan meningkatkan permeabilitas membrane dengan memperbesar pori-pori pada sel.
Hal ini akan mempermudah Natrium hidroksida untuk mencapai seluruh bagian sel dan melarutkan lignin maupun zat pengotor lain.
Sehingga terjadi proses delignifikasi. Dari proses tesebut kandungan selulosa akan terpisah dari ikatan lignoselulosa dan lignin akan terlarut.
Sehingga, kandungan selulosa akan meningkat. Pengujian dilakukan dengan metode SEM dan colorimetri.
Dikatakan Khodijah, produktivitas industri pulp dan kertas cukup tinggi di Indonesia.
Pada 2016, konsumsi kertas dunia mencapai 394 juta ton dan diperkirakan akan meningkat menjadi 490 juta ton pada tahun 2020.
Bahan baku utama dari produksi pulp kertas berupan kayu hutan.
Untuk memproduksi satu rim kertas dibutuhkan satu pohon berusia 5 tahun.
Sedang kebutuhan kertas dunia sebanyak 128 juta hektar hutan yang harus ditebang per tahunnya.
Maka di Indonesia, sepanjang 2013-2016 seluas 240 ribu hektare hutan Indonesia hilang per tahunnya.