Kabar Pasuruan

Pesan Terakhir Salman Untuk Irianto Sebelum Latih Terbang, Begini Isi Pesanya

Irianto sempat berharap, anaknya ditemukan dalam kondisi selamat pasca mengalami kecelakaan pesawat saat berlatih.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Achmad Amru Muiz
suryamalang.com/Galih Lintartika
Irianto, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan, orang tua Salman korban tewas kecelakaan pewasat Cessna saat menemui pelayat yang datang ke rumahnya. 

SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Irianto, ayah dari Muhammad Salman Alfarisi, korban jatuhnya pesawat Cessna 172 di Sungai Rambatan Cimanuk Desa Lamarantarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Senin (22/7/2019) kemarin, terlihat sangat terpukul.

Ia tampak masih shock dan tidak percaya jika anak keduanya ini dinyatakan meninggal dunia. Ia sempat berharap, anaknya ditemukan dalam kondisi selamat pasca mengalami kecelakaan pesawat saat berlatih .

Irianto yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan ini tampak menguatkan hati dan mentalnya. Ia tetap ramah melayani ratusan pelayat yang memenuhi kediamannya di Perumnas Bugul Kidul, Bugul Kidul, Kota Pasuruan.

Ia menjabat satu per satu tangan para tamu yang hadir. Tanpa banyak bicara, ia hanya melempar senyum dan sepatah dua kata kepada tamunya. Matanya sembab. Terlihat jelas, ia terus meneteskan air matanya.

Tak hanya Irianto, orang - orang terdekat Irianto pun tampak sekali merasakan suasana duka ini. Mereka yang hadir tak sedikit yang juga terbawa suasana dan meneteskan air mata.

Kepada Suryamalang.com, Irianto pun tak banyak bicara. Ia hanya mengucapkan terima kasih karena sudah ikut berduka cita atas musibah yang menimpanya.

"Terima kasih sudah datang, dan terima kasih sudah ikut berduka cita serta ikut mendoakan anak saya," kata Irianto.

Irianto mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan Salman itu Senin siang. Itu sekira pukul 11.00 WIB. Saat itu, Irianto mengirimkan pesan singkat ke handphonenya.

Sayangya tak utuh, dan Irianto hanya menceritakan sepintas chat terakhir bersama anaknya. Inti obrolan itu adalah, Salman berpamitan mau latihan terbang.

"Udah itu aja. Terus saya jawab ok dan hati - hati. Tidak ada firasat apa - apa, karena sudah biasa pamitan seperti itu. Saya pun tidak mengira kalau itu akan jadi chat dan obrolan terakhir kita," paparnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Salman adalah anak muda yang sedang menempuh pendidikan di Angkasa Aviation Academy (AAA), sekolah pendidikan dan pelatihan penerbang (pilot), anak usaha Lion Air group.

Salman merupakan putra seorang anak pejabat di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan. Salman adalah anak Irianto, yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Peternakan Pemerintah Kabupaten Pasuruan.

Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara. Salman pernah bersekolah di SMA Negeri 1 Pasuruan. Setelah lulus, ia melanjutkan perdidikan di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya.

Setelah lulus dari ATKP, remaja ini kemudian bekerja sebagai tenaga teknik di Lion Air, sampai kemudian memutuskan belajar di AAA pada tahun 2019.

Salman melakukan penerbangan yang termasuk dalam latihan ini dengan membawa pesawat Cessna 172 S registrasi PK-WUG. Ia terbang bersama temannya, Arthur Arfa (AA) sebagai pilot in command (PIC) dengan 115 jam terbang. Usia pesawat itu adalah enam tahun dan dioperasikan AAA sejak 2013. 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved