Kota Batu
Total 70 Hektare Hutan Lindung yang Terbakar di Gunung Panderman, Masih Ada Bara Api
Luasan lahan yang terbakar 70 hektare berada di petak 227 dan 213 kawasan Perhutani Desa Pesanggrahan dan Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Batu Kota Batu.
Penulis: Benni Indo | Editor: yuli
Luasan lahan yang terbakar 70 hektare berada di petak 227 dan 213 kawasan Perhutani Desa Pesanggrahan dan Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Batu Kota Batu.
SURYAMALANG.COM, BATU - Kebakaran hutan Gunung Panderman, Kota Batu telah berhasil dipadamkan, Rabu (24/7/2019). BPBD Kota Batu menilai, kebakaran pada tahun ini adalah yang terparah dalam sepuluh tahun belakangan.
Tim gabungan yang memadamkan api di Gunung Panderman terdiri dari BPBD Kota Batu, Perhutani, TNI/Polri, serta relawan dari berbagai komunitas.
Jumlah personil yang diterjunkan sebanyak 250 orang. Awalnya hanya 150 orang saja. Tambahan personil dilakukan karena luas area yang terbakar semakin melebar.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu Achmad Choirur Rochim menjelaskan, sejak 2005, kebakaran kali ini adalah yang terparah di Gunung Panderman. Memang setiap tahun terjadi kebakaran tapi tak lebih setengah hektare saja.
"Tapi tahun ini paling parah karena membakar 70 hektare lahan hutan lindung. Kedua pada 2012 membakar sekitar 30 hektare lahan hutan lindung," katanya, Rabu (24/7/2019).
• Satu Pelaku Ditangkap Karena Membakar Hutan di Petak 219 Kota Batu

Pada Minggu, 21 Juli 2019 malam, saat kebakaran terjadi, ada 100 pendaki yang berada di gunung setinggi 2.045 meter di atas permukaan laut itu. Beruntung pada hari itu juga seluruh pendaki berhasil dievakuasi.
Regu pendakian terakhir yang berhasil dievakuasi adalah M Adnan Fanani dan Firgiawan Listanto, keduanya berasal dari, Mojokerto.
Rochim mengungkapkan, laporan terakhir pada Rabu siang sekitar pukul 13.00 WIB api di Gunung Panderman dinyatakan padam. Namun masih ditemukan bara api di beberapa titik yang berpotensi memunculkan api lagi jika tertiup angin kencang.
Luasan lahan yang terbakar 70 hektare berada di petak 227 dan 213 kawasan Perhutani Desa Pesanggrahan dan Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Batu Kota Batu.
"Jenis tanaman yang terbakar meliputi Cemara Angin, Galitus dan Perdu (semak belukar)," ujar Rochim.
Meski dinyatakan padam, Rochim mengungkapkan perlu dilakukan pemadaman bara api yang masih ada dan pengawasan bekas kebakaran hutan untuk beberapa hari ke depan. BPBD Kota Batu tetap mengantisipasi hingga akhir pekan ini.
Untuk sementara tim gabungan dibubarkan, hanya BPBD dan Perhutani yang bersiaga untuk memastikan bara api Gunung Panderman benar-benar padam.
"Pemadaman bara api dan pengawasan bekas kebakaran hutan akan dilaksanakan oleh Perhutani dan BPBD. Rencana pemadaman bara api dan pengwasan akan dilaksanakan sampai hari Sabtu, 27 Juli 2019," papar Rochim.