Malang Raya
Warga RT 2 Jatimulyo, Kota Malang Bentangkan Bendera 3X50 Meter dan Ikut Lombanya Jokowi
Warga RT 6/RW 2, Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang selalu memiliki agenda menyambut bulan kemerdekaan.
Penulis: Benni Indo | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Warga RT 6/RW 2, Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang selalu memiliki agenda menyambut bulan kemerdekaan.
Jika tahun lalu warga memeriahkan Agustusan dengan agenda karnaval, tahun ini berbeda. Warga berkreasi dengan membentangkan bendera merah putih sepanjang 50 meter dengan lebar 3 meter.
Bendera itu terpasang di atas atap rumah-rumah warga di RT 2 yang merindangi jalan. Di ujung jalan, ada sebuah panggung yang disediakan untuk pertunjukkan. Sementara di pintu masuk, ada sebuah miniatur Garuda Wisnu Kencana.
Ketua RT 6, Ardianto mengjelaskan, ide awal pembentangan bendera itu berawal dari kegiatan cangkrukan warga. Dari obrolan di tempat cangkrukan itulah, disepakati untuk membentangkan bendera.
“Kami selalu memiliki agenda setiap tahun untuk acara Agustusan. Kali ini kan tidak ada karnaval, makannya kami meriahkan dengan cara lain,” ujar Ridanto, Rabu (31/7/2019).
Biaya untuk memeriahkan acara ini pun terbilang murah. Warga hanya bermodal Rp 500 ribu saja untuk membeli kain. Sedangkan peralatan lainnya, seperti bambu dan panggung, merupakan swadaya masyarakat sendiri.
Ardianto menegaskan, untuk memeriahkan agustusan, tidak selalu mengeluarkan biaya yang mahal. Kemeriahan juga bisa dibuat dengan anggaran yang nilainya di bawah Rp 1 juta.
Terlihat dari luar, keberadaan bendera yang membentang itu tampak unik. Apalagi dengan bentuk Garuda Wisnu Kencana, seolah menyambut siapapun yang masuk ke dalam kawasan Tembalangan ini.
Warga akan menggelar kemeriahan Agustusan mulai tanggal 8 Agustus. Di hari pertama, warga menyelenggarakan acara doa untuk pahlawan. Pada tanggal 13 ada pementasan pencak silat dan Barongsai.
“Pada tanggal 14 Agustus ada parade tari, tanggal 15 istigosah. Pada 16 Agustus ada parikan atau perenungan. Kemudian tanggal 17 pentas seni dan ditutup pada 18 Agustus yakni garhering warga,” imbuh Ardianto.
Agenda ini sudah direncanakan sejak tanggal 21 Juli oleh warga. Warga iuran mulai dari biaya kain, bambu, lalu terus membuat bendera.
“Jahit sendiri ini, hanya beli kainnya saja. Sedangkan bambunya gratis, panggung sudah punya sendiri, punya RT,” katanya.
Bahkan, gapura yang dihiasi dengan sosok Garuda Wisnu Kencana rencananya akan diikut sertakan lomba. Tak main-main, yakni lomba hias gapura yang diprakasai Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.
“Kami memilih Garuda karena tema kali ini adalah Garuda. Itu maknanya untuk memperkuat Bhineka Tunggal Ika,” ujar Ardianto.
Warga telah bersepakat terkait rencana mengikutsertakan lomba. Informasi lomba ini diterima warga melalui sosial media. Rudianto pun berharap, nantinya bisa membuahkan hasil yang memuaskan.
“Insha Allah mau diikutkan lomba gapuranya Pak Jokowi, itu rencananya. Ya kita ikutkan saja, nanti Garuda itu,” paparnya.
Kemeriahan Agustusan bagi warga RT 2 tidak hanya sekadar kemeriahan saja. Namun harus memberikan pesan edukasi. Makna Bhineka Tunggal Ika yang diusung diharapkan agar warga bisa menjunjung tinggi perbedaan dalam persatuan.
“Warga RT 6 beragam karena banyak mahasiswa juga di sini. Ada yang berbeda agama, suku dan asal. Rasa cinta tanah air itu harus melekat. Kami mengedepankan Garuda dan Bhineka Tunggal Ika ya karena itu,” paparnya.
Butuh waktu sekitar dua minggu untuk mempersiapkan semuanya. Saat Surya datang ke lokasi, proses penyelesaian pembentangan bendera masih belum rampung seluruhnya. Masih dikebut, termasuk menyelesaikan replika Garuda Wisnu Kencana.
Dikatakan Ardianto, ada 200 KK yang berada di RT 2. Warga selalu antusias menyambut bulan kemerdekaan. Selain itu, rencananya akan ada kegiatan perlombaan yang sudah lumrah dilakukan warga saat Agustusan.
Deni Rahmawan, seorang warga Blimbing yang sering lewat di kawasan RT 2, Jl Kumis Kucing mengaku kagum dengan adanya bentangan bendera. Katanya, ia baru melihat di kawasan tersebut ada pembentangan bendera.
“Saya memang melihat itu untuk memeriahkan Agustusan, tapi kali ini beda saja karena ada warna yang mencolok,” katanya.
Deni pun semakin penasaran untuk menunggu waktu pelaksanaan acara di situ. Menurutnya, kreativitas warga saat ini sangat beragam. Kreativitas itu, menurut Deni bisa membawa dampak positif bagi warga.
“Setidaknya ada kesan yang baik kepada masyarakat yang tinggal di kawasan itu,” ujarnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/bendera-raksasa-di-rt-06-rw-02-kelurahan-jatimulyo-kota-malang.jpg)