Nasional
Rahasia Bung Karno saat Menulis Pidato 17 Agustus : Melihat Bintang, Bermunajat Hingga Kertas Basah
Rahasia Bung Karno saat Menulis Pidato 17 Agustus : Melihat Bintang, Bermunajat Hingga Kertas Basah
Ia memerhatikan bintang-bintang yang bertebaran hingga menemukan satu yang paling terang.
Darmosugondo mengatakan, saat itulah Soekarno memanjatkan doa dan memohon petunjuk kepada Tuhan untuk negeri besar yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang Pemimpin Negara
Tidak hanya melandasi amanat yang akan disampaikannya dengan kekayaan spiritual, Soekarno juga turun menemui rakyat untuk memahami permasalahan konkret yang tengah dialami bangsanya.
Ketika dua hal itu sudah dilakukan, Soekarno akan menuliskan amanatnya, bukan dengan mesin tik, melainkan tulisan tangan.
Libatkan emosi hingga air mata
Sementara, ada pengakuan langsung sang Proklamator melalui penggalan amanat yang ia sampaikan saat peringatan kemerdekaan tahun 1963.
Soekarno menyebutkan, ia kerap menitikkan air mata saat menuliskan amanat karena kondisi batin yang penuh dengan emosi.
“Dengan terus terang saya katakan di sini bahwa beberapa kali saya harus ganti kertas, oleh karena air mataku kadang-kadang tak dapat ditahan lagi,” kata Soekarno dalam pidatonya.
Emosi ini bukan amarah, melainkan perasaan haru dan cinta yang begitu besar kepada bangsa dan negara.
“Tiap kali saja mempersiapkan pidato 17 Agustus lantas menjadi seperti dalam keadaan keranjingan,” ujar Soekarno.
Cinta Terlarang Terkuak saat Bayi yang Dilahirkan Wajahnya Mirip dengan Selingkuhan, Endingnya Ngeri |
![]() |
---|
Cinta Terlarang Bertema Anakku Juga Cucuku, Birahi Ayah Kandung Bikin Putrinya Melahirkan Tiga Anak |
![]() |
---|
Kronologi Weni Tania Dibunuh Pacar, Dubur Ditusuk Bambu dan Mayat Ditemukan di Sungai Cimalaka Garut |
![]() |
---|
Sekjen Teuku Riefky Harsya Sebut Gerak Cepat AHY Selamatkan Partai Demokrat dari Potensi Dualisme |
![]() |
---|
AHY Dicap Tidak Punya Etika Oleh Marzuki Alie, Soal Catut Nama Jokowi dalam Dugaan Kudeta Demokrat |
![]() |
---|