Kabar Surabaya
Lima Fakta Seputar Imam Mustofa asal Sumenep, Penyerang Markas Polsek Wonokromo, Surabaya
MARKAS POLSEK WONOKROMO DISERANG - Saat ini, penyerang bernama Imam Mustofa (21) dalam penanganan Detasemen Khusus 88. Rumah kosnya digeledah.
MARKAS POLSEK WONOKROMO DISERANG - Saat ini, penyerang bernama Imam Mustofa (21) dalam penanganan Detasemen Khusus 88. Rumah kosnya digeledah, istri dan tiga anaknya dibawa ke Polda Jatim untuk diminta keterangan.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Penyerangan Polsek Wonokromo, Surabaya, dilakukan oleh Imam Mustofa (31) asal Sumenep, Pulau Madura yang melukai dua anggota polisi, Sabtu (18/7/2019).
Imam Mustofa menyerang sekitar pukul 16.45 WIB saat berada di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Wonokromo.
1. Masuk ke Polsek Wonokromo Berdalih Laporan
Pria yang kos di Sidosermo IV gang I No 10 A ini masuk area markas Polsek Wonokromo dengan dalih akan melapor ke polisi setempat.
Saat itu, Imam menemui petugas SPKT Aiptu Agus Sumartono dan anggota piket Briptu Febian.
"Ada orang tidak dikenal seolah-olah melapor, langsung membacok anggota," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Sabtu (17/8/2019).
2. Pelaku Bacok Polisi Menggunakan Celurit
Imam Mustofa membacok Aiptu Agus pada bagian kepala, tangan dan pipi.
Aiptu Agus dilarikan ke Rumah Sakit RKZ Surabaya.
Sementara Briptu Febian mengalami luka lebam akibat pukulan.
"Briptu Febian luka lebam di wajah, pukulan," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho.
3. Pelaku Dilumpuhkan
Sabetan celurit Imam Mustofa sontak mengagetkan anggota polisi yang sedang berjaga di SPKT.
"Anggota teriak minta tolong seketika itu (polisi) reskrim datang melakukan penembakan. Pelaku dilumpuhkan," kata Sandi.
4. Pelaku Simpan Senjata dan Kertas Diduga Lambang ISIS di Tas Ransel
Celurit, air gun, ketapel beserta amunisi kelereng hingga pisau ditemukan polisi di dalam tas ransel hitam milik pelaku.
"Ada lambang tertentu. Iya itulah (ISIS)," kata Kabid Humas Kombes Pol Frans Barung Mangera.

5. Penyerang Polisi Seorang Penjual Dikenal Tertutup
Imam Mustofa atau yang kerap disapa Ali, tinggal kos dan dikenal tertutup oleh warga sekitar. Sehari-hari Imam Mustofa berjualan sempol di sekolah dasar. Ia juga kerap menitipkan rentengan makaroni goreng di toko-toko sekitar Sidosermo.
"Sudah lima tahun tinggal kos sama istri dan tiga anaknya. Tidak ada yang mencurigakan, setahu saya sehari-hari menyiapkan jualannya. Tertutup tapi baik. Dulu ikut kegiatan, sejak dua tahun ini tidak ikut," kata Ketua RT III Sidosermo Surabaya, Ainun Arif.
Saat ini Imam Mustofa dalam penanganan Detasemen Khusus 88. Rumah kosnya digeledah, istri dan tiga anaknya dibawa ke Polda Jatim untuk diminta keterangan oleh polisi. Nur Ika Anisa
• Polda Jatim Sebut Motif Jihad di Balik Penyerangan Terhadap Anggota Polsek Wonokromo, Surabaya
